Reportasemalang – Kota Malang, Politeknik Negeri Malang (Polinema) didaulat menjadi salah satu tuan rumah dalam gelaran Roadshow Kampus Merdeka Fair (KMF). Bertempat di Gedung Graha Polinema, acara yang diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis (9-10/11/2022).
Pembukaan kegiatan ini dihadiri sejumlah pimpinan perguruan tinggi, mitra industri, serta mahasiswa.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan, KMF merupakan momentum berbagai pihak untuk terus memacu peningkatan kuantitas dan kualitas program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dengan mewujudkan program Kampus Merdeka mandiri.
“Tiga tahun terakhir ini kita sudah bergotong royong, bergerak serentak membawa perubahan pada sistem pendidikan kita melalui gerakan merdeka belajar. Semangat untuk bertransformasi ini harus kita kuatkan, karena saat ini kita masih berada di tahap-tahap awal dari perjalanan panjang. Dalam memperbaiki dunia pendidikan tinggi Indonesia,” ujarnya dalam sambutannya secara daring, Rabu (9/11/2022).
Senada, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek, Kiki Yuliati menjelaskan, program-program inovasi dalam MBKM ditujukan untuk memfasilitasi mahasiswa. Agar mereka belajar di luar kampus dan luar kelas, dengan meraih berbagai pengalaman pembelajaran. Dan membangun jejaring untuk menyiapkan diri menjadi SDM terampil dan kompeten sebagai calon pemimpin bangsa masa depan.
“Melalui KMF 2022, diharapkan para mahasiswa, dosen, pimpinan perguruan tinggi, serta mitra industri dan mitra lembaga pemerintah lainnya. Dapat mengenal lebih jauh beragam program MBKM, sekaligus berbagi pengalaman dan gagasan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan program,” terangnya.
Lebih lanjut, Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo menuturkan, penyelenggaraan Kampus Merdeka Fair ini merupakan bentuk dukungan Polinema terhadap program MBKM yang telah banyak dirasakan manfaatnya oleh para mahasiswa.
“Sebagai tuan rumah, kami berterima kasih sudah ditunjuk. Ini menjadi bagian dari upaya Polinema menyukseskan program Kampus Merdeka,” ucapnya.
Program pendidikan di luar program studi telah dijalankan Polinema sejak tahun 2018. Dalam perjalanannya Polinema ikut berkontribusi dalam penyelenggaraan program MBKM melalui keikutsertaan dalam program flagship seperti MSIB, PMM, Kampus Mengajar, dan IISMAVO.
Karena itu lanjut Supriatna, Kampus Merdeka Fair juga menjadi ajang pengenalan program-program Kampus Merdeka secara lebih dekat. Yaitu Magang dan Studi Independen, Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa, Indonesian International Student Mobility Awards, Praktisi Mengajar, dan Wirausaha Merdeka.
“Di Kampus Merdeka Fair ini, pengelola MBKM di perguruan tinggi, mitra Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja, maupun mahasiswa dapat saling bertukar informasi terkait pelaksanaan program,” ungkapnya.
Terlebih, program Kampus Merdeka merupakan salah satu program yang mampu menyiapkan calon penerus generasi bangsa sebagai calon pemimpin dengan berbagai keahlian. Baik hardskill, softskill, dan karakter.
“Tantangan ke depan, tidak ringan. Maka, kami terus berupaya mengimplementasikan berbagai macam program MBKM yang ada. Ini menjadi energi baru bagi Polinema agar nanti program yang ditawarkan bisa terselenggara dan terimplementasi dengan baik,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang 3 Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Nurhadi Irbath menambahkan, kebijakan MBKM sendiri diluncurkan pada tahun 2020 silam. Sebagai sebuah langkah transformasi pendidikan tinggi untuk menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
“Sejak tahun 2021, sejumlah program flagship diluncurkan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mendapatkan hak belajar di luar kampus selama dua semester,” sebutnya.
Program flagship MBKM meliputi program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA), Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Kampus Merdeka (KM), Wirausaha Merdeka (WMK), dan Praktisi Mengajar (PM).
‘Selain keenam program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek, mahasiswa juga dapat mengikuti program MBKM yang diselenggarakan secara mandiri oleh masing-masing perguruan tinggi, atau yang disebut dengan Kampus Merdeka Mandiri,” pungkasnya. (Agus N)