16 Juni 2025

FKH UB Terjunkan 981 Mahasiswa dan Dosen Kawal Pemeriksaan Hewan dan Daging Kurban

FKH UB Terjunkan 981 Mahasiswa dan Dosen Kawal Pemeriksaan Hewan dan Daging Kurban
Rektor UB melepas petugas pemeriksa hewan dan daging kurban. (Foto: Agus N/reportasemalang)

Bagikan :

Reportasemalang – Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya (UB) menerjunkan 981 petugas pemeriksaan hewan dan daging kurban di berbagai daerah. Yang terdiri dari 916 mahasiswa dan 65 dosen serta tenaga kependidikan bergelar dokter hewan, Rabu (28/5/2025).

Dilepas langsung Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc, dalam sambutannya menilai pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam aktivitas masyarakat sebagai bagian dari proses pembelajaran.

“Kegiatan semacam ini wajib. Masyarakat, khususnya panitia kurban, sudah paham soal syariah. Tapi di sinilah pentingnya kehadiran mahasiswa, agar mereka belajar langsung di lapangan tentang aspek kesehatan hewan kurban,” ujar Prof Widodo.

Karena menurutnya, pemeriksaan hewan kurban bukan sekadar kegiatan teknis, tetapi memiliki dampak besar terhadap kesehatan masyarakat dan ekonomi nasional.

“Peternak kita lebih dari 4,5 juta, dan perputaran ekonomi dari sektor ini mencapai lebih dari 300 triliun rupiah. Kalau terjadi penyakit seperti PMK, dampaknya bisa mulai dari kerugian peternak, penurunan stok daging, hingga inflasi,” tuturnya.

FKH UB Gelarworkshop penyembelihan hewan kurban. (Foto: Agus N/reportasemalang)

Lebih lanjut, disampaikan Dekan FKH UB, drh. Dyah Ayu Oktavianie AP., M.Biotech, nantinya para mahasiswa dan dosen ini tidak hanya membantu memeriksa hewan kurban di Malang Raya saja. Tetapi juga mencakup daerah-daerah lain di Jawa Timur seperti Lamongan, Sidoarjo, Kediri, serta beberapa wilayah luar Jawa Timur seperti Kabupaten Bantul dan Kabupaten Semarang.

“Ini menjadi momentum bagi UB untuk bertugas secara nasional. Kegiatan ini juga merupakan bentuk pengabdian masyarakat dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Kami ingin memperkuat citra profesi kedokteran hewan di masyarakat,” ungkapnya.

Selain melepas ratusan tenaga untuk memeriksa hewan kurban, FKH UB juga menggelar edukasi kepada masyarakat terkait dengan manajemen hewan kurban dengan prinsip ihsan dan higienis. Dengan melibatkan anggota Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Juru Sembelih Halal (Juleha) Malang Raya.

Salah satu pemateri sekaligus Kepala Unit Kemitraan Kelembagaan FKH UB, Dr. drh. Mira Fatmawati MSi menjelaskan, prinsip penyembelihan hewan secara scientific. Dengan rasa sakit paling minimal terhadap hewan kurban dan secepat-cepatnya (animal welfare), sehingga sesuai dengan perintah agama Islam.

Menurutnya, penyembelihan yang tidak tepat dapat menyebabkan kesakitan hewan kurban lebih lama.

“Kasus seperti ini biasanya hanya satu pembuluh darah hewan kurban yang terputus atau pembuluh darah hewan kurban tersumbat, menjadi masalah yang sering dijumpai. Hal tersebut dapat diatasi dengan teknik restrain dan penyembelihan yang tepat,” ucapnya.

Menurutnya, dari tahun ke tahun, evaluasi dari tahun sebelumnya menjadi catatan dan kebijakan untuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat berikutnya. Khususnya laporan antemortem dan postmortem, untuk dijadikan evaluasi dan kebijakan selanjutnya, baik FKH UB dan Dispangtan.

“Kita berikan teknik pemotongan yang benar dengan menggandeng DMI dan Juleha, terkait antemortem, postmortem, dan pengolahan daging. Bagaimana teknik penyimpanan daging yang baik, mulai penggunaan meja, boks untuk menyimpan daging, dan penggunaan grinder. Sehingga manajemen kurban dapat menjadi higienis dan ihsan,” pungkasnya.