Teriakan Prabowo Di Kampanye Ganjar Mahfud, Ketua TKD Kab Malang Angkat Bicara
Reportasemalang – Kabupaten Malang, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Kabupaten Malang, Chusni Mubarok menyebut adanya provokator dibalik teriakan Prabowo-Gibran di acara konser musik Ganjar-Mahfud di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Sabtu, (31/01/24)
Chusni menjelaskan bahwa dirinya tidak mengetahui asal muasal teriakan Prabowo-Gibran, yang diketahui spontanitas penonton disana, dan tidak ada unsur skenario maupun mobilisasi.
“Saya kira terlalu jauh, dan berlebihan. Artinya kemudian tuduhan ini di alamatkan ke salah satu paslon atau kemudian di anggap adanya skenario dan mobilisasi ini terlalu berlebihan menurut saya”, tutur Chusni.
Alih-alih kebakaran jenggot dengan adanya provokator yang menurut elit DPC Partai Gerindra Kabupaten Malang adalah sebuah tuduhan, Chusni justru terkesan menantang balik pihak yang mengklaim adanya provokator untuk melaporkannya kepada pihak terkait. Yaitu dilaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Maka silahkan, kalau memang dirasa ini melanggar, sudah ada indikasinya, apalagi saya kemarin membaca berita itu ada yang sudah ketemu orangnya (provokator), diselidiki (katanya) di bayar Rp 500 ribu, inikan sudah jelas, sudah terang, dilaporkan saja. Biar tidak saling menuding, biar kemudian masalah ini menjadi terang benderang,” tegas Ketua TKD Prabowo-Gibran Kab Malang
Sebagaimana diberitakan, belakangan ini viral di media sosial terkait fenomena konser musik yang disinyalir untuk mengkampanyekan pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo- Mahfud MD, namun justru para penonton meneriakkan nama Prabowo Subianto.
Terbaru, kejadian tersebut dialami oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto. Di mana, saat memberikan sambutan dalam agenda konser musik Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud Malang yang berlangsung di Halaman Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang pada Sabtu (13/1/2024). Didik sempat menyerukan nama Ganjar-Mahfud. Namun mayoritas penonton pada saat itu justru meneriakkan nama Prabowo sembari mengacungkan dua jari yang identik dengan nomor urut Paslon Prabowo-Gibran.
“Kalau memang kemudian di Tim Pemenangan pasangan nomor 3 (Ganjar-Mahfud) ini merasa ada yang menyusupi, ada massa yang dibayar atau ada ulah oknum yang memprovokasi situasi itu. Maka perlu diketahui, di negara hukum, proses pemilu kita inikan ada payung hukumnya, ada undang-undang pemilu-nya,” ucap Chusni menanggapi pernyataan Didik.
Chusni menilai, politisi di Kabupaten Malang sudah cukup dewasa dalam menghadapi Pemilu. Terlebih saat gelaran Pilpres 2024.
“Kita ini sama-sama bersepakat ingin menciptakan pemilu yang damai. Di mana menghalang-halangi, mengganggu kampanye inikan bisa di pidana. Sesederhana kemudian kalau dianggap ini ada indikasi ke arah sana (provokator), tinggal dilaporkan,” tegasnya.
Politisi yang kini juga mengemban amanah sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Malang tersebut mendukung bilamana memang ada provokator, untuk segera dilaporkan. Sehingga bisa segera ditindak sesuai ketentuan dan tidak hanya menjadi sekedar tuduhan yang bisa saja bermuara pada permasalahan baru.
“Kalau memang ada, laporkan. Sehingga bisa diusut dengan jelas, biar aparat penegak hukumnya bisa bekerja sesuai dengan aturan dan tata laksana yang sudah ada di undang-undang. Agar kemudian situasi kita juga nyaman. Jadi tidak ada tuduhan ke sana sini, clear. Sehingga masyarakat bisa mengikuti pesta demokrasi ini dengan riang gembira,” ujarnya.
Pesta demokrasi riang gembira itulah, yang menurut Chusni juga sedang digarap oleh TKD Prabowo-Gibran Kabupaten Malang. “Makanya kami di Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran, selalu riang gembira mengikuti setiap proses kampanye ini. Yaitu melalui yang telah kita lakukan, senam gemoy, makan siang gratis, dan bagi-bagi susu,” tuturnya.
Dalam pernyataannya, Chusni juga berharap kepada semua yang terlibat dalam kampanye Pemilu 2024, untuk bersama-sama menciptakan pesta demokrasi yang riang gembira.