Reportasemalang – Kota Malang, Tim Apatte Elang Perkasa Universitas Brawijaya (UB) bakal kembali melakoni Shell Eco-marathon (SEM) Indonesia 2022. Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) bertaraf internasional yang akan berlangsung di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, Selasa-Sabtu (11-15/10/2022).
Tim Appate62 UB dari Fakultas Teknik (FT UB) ini akan mengirimkan dua kendaraan, yakni Urban Listrik Marsela EV dan prototype hidrogen Anagata FCV.
Dalam ajang kali ini, Tim Appate62 UB juga digadang-gadang bakal mencatatkan sejarah baru dengan menghadirkan mobil prototype hidrogen Anagata FCV. Dikembangkan oleh tim Apatte Elang Perkasa 2, menggunakan bahan bakar hidrogen, dengan harapan akan menjadi bahan bakar masa depan.
“Keterlibatan mahasiswa dalam projects ini sangat signifikan, kerjasama antar lintas disiplin, dan fokus terhadap mobil ini. Selain mewujudkan prestasi di bidang akademik di level internasional, semoga projects ini bisa bermanfaat dan dipakai oleh bangsa Indonesia,” ujar Rektor UB, Prof Widodo SSi MSi PhD MedSc, didampingi Dekan FT UB, Prof Ir Hadi Suyono ST MT PhD IPU ASEAN Eng, di Rektorat UB, Selasa (20/9/2022).
Sementara itu, Tim Manajer Apatte Elang Perkasa 2, Heaven Josiah Harvan mengatakan, timnya akan bertanding dalam kategori prototype paling baru, dan hanya diikuti 2 (dua) tim. Pihaknya mengembangkan teknologi yang mengedepankan aspek keberlanjutan dalam desain dan spare part
kendaraan. Dengan menggunakan chasis berbahan karbon fiber dan berat kendaraan 54 kilogram.
“Kami ingin menunjukkan komitmen inovasi menciptakan mobil hemat energi. Dengan mengikutsertakan mobil hasil riset terbaru kami, yaitu prototype fuel-cell hydrogen,” sebutnya.
“Harapannya, dapat melakukan aksi nyata dalam upaya mengurangi dampak pemanasan global melalui inovasi teknologi kendaraan ini,” tandasnya.
Sementara itu, Deputy Country Chair dan Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea menyampaikan, apresiasinya terhadap perkembangan tim Apatte Elang Perkasa. Pihaknya bangga dan terinspirasi dengan perkembangan tim-tim peserta Shell Eco-marathon tahun ini.
“Termasuk Tim Apatte yang mengusung kendaraan bertenaga hydrogen fuel cell. Kami berharap berbagai inovasi yang diciptakan mahasiswa peserta Shell Eco-marathon dapat menjadi solusi bagi mobilitas masa depan yang lebih hemat energi dan rendah emisi,” ucapnya didampingi Corporate Communications Advisor, Edit Wahyuningtyas.
Shell Indonesia sangat bangga, tahun ini dipilih Indonesia lantaran interkoneksinya lebih lengkap dibandingkan di negara lainnya. Seperti kantor bea cukai yang berada di area Sirkuit Mandalika, lokasi aman tidak berada di wilayah crowded, dan lainnya.
“Yang berbeda, sebagai wadah konektivitas pemerintah, industri dan pendidikan. Oleh pemerintah Indonesia langsung dikoneksikan dengan BUMN, sehingga apa yang dibawa oleh mahasiswa selalu dilirik. Harapannya, akan makin banyak mahasiswa di Indonesia yang akan mengikuti kompetisi Shell Ecomarathon ini kedepannya,” ungkapnya. (Agus N)