Reportasemalang – Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Cipta Kriya Wiyasa membuka peluang bagi penyandang Autisme Spectrum Disorder (ASD) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk mendapatkan pelatihan profesional. Yang bertujuan untuk menciptakan kesempatan kerja sekaligus membekali peserta dengan keterampilan praktis agar dapat hidup lebih mandiri dan berdaya saing.
Pendiri Malang Autism Center, M. Cahyadi menjelaskan, pelatihan kerja ini sebagai bagian dari komitmennya terhadap inklusi dan kesetaraan. Dimana nantinya peserta akan diberikan pelatihan di bidang office boy, frozen food dan fotografi. Dengan didampingi oleh instruktur bersertifikat BNSP.
“Ada dua program yang kami tawarkan, yakni program beasiswa penuh dan program reguler berbayar,” jelas Cahyadi, di OTA Jl. Neptunus no 4, Dinoyo, Kota Malang, Jumat sore, (9/5/2025).
Dikatakan Cahyadi, untuk program beasiswa penuh dikhususkan bagi peserta dari keluarga kurang mampu. Dimana beasiswa ini berkat dukungan penuh dari Yayasan Naufal Asmaralaya Mandiri, lembaga yang menaungi Malang Autism Center (MAC) dan Omah Terapi Autis (OTA).

Selama tiga bulan pertama yakni Mei, Juni dan Juli 2025, pelatihan dikhususkan untuk peserta beasiswa. Guna memberikan akses lebih awal kepada mereka yang paling membutuhkan.
“Sedangkan untuk pendaftaran pelatihan reguler berbayar akan dibuka pada bulan Agustus 2025. Bagi masyarakat umum yang ingin mengikuti program secara mandiri,” ucapnya.
Adapun syarat untuk mengikuti program beasiswa ini, di antaranya:
a. Berasal dari keluarga kurang mampu (melalui proses seleksi dan verifikasi).
b. Berdomisili di wilayah Malang Raya.
c. Berusia minimal 17 tahun ke atas.
d. Diutamakan bagi penyandang ASD dan anak berkebutuhan khusus lainnya.
e. Paham perintah dan bisa kontrol emosi
Pendaftaran program beasiswa akan ditutup pada 16 Mei 2025. Bagi masyarakat yang memenuhi syarat, dapat segera mendaftar melalui tautan resmi: https://ckw.malangautismcenter.com/#Daftar
Melalui program ini, LPK Cipta Kriya Wiyasa berharap, dapat membuka jalan baru bagi anak-anak dan remaja istimewa. Dengan mengembangkan potensi mereka dalam dunia kerja yang inklusif.
“Karena setiap individu, tanpa terkecuali, berhak memiliki masa depan yang layak dan bermakna,” pungkasnya.