Kembali dan Bergerak untuk Masa Depan, FTP UB Launching 100 Alumni dan Dosen Mengajar

Sabtu, November 2, 2024 Oleh: Agus Nur
FTP UB
Launching 100 Alumni dan Dosen FTP UB Mengajar. (Foto: Agus N/reportasemalang)

Reportasemalang – Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) launching program 100 Alumni dan Dosen FTP Mengajar. Dengan tema ‘Kembali dan Bergerak untuk Masa Depan’, yang digelar di lantai 2 gedung FTP UB, Sabtu (2/11/2024).

Wakil Dekan II Bidang Akademik FTP UB, Endrika Widyastuti PhD menjelaskan, launching 100 alumni dan dosen mengajar ini merupakan salah satu program baru di FTP. Yang mana sebenarnya praktisi-praktisi baik alumni maupun non alumni sebenarnya sudah diberdayakan di FTP untuk mengajar.

“Tetapi untuk saat ini kita himpun kita fokuskan kepada alumni,” jelasnya.

Sehingga diharapkan dari kegiatan ini bisa terjadi kolaborasi baik antara mahasiswa, civitas akademika FTP dengan alumni. Dan juga ini merupakan salah satu indikator kinerja dari FTP yaitu praktisi mengajar di dalam kampus.

Sedangkan untuk program ke dua yaitu dosen mengabdi ini juga sesuai dengan indikator kinerja yang ada di FTP sendiri, yaitu dosen berkegiatan di luar kampus.

“Yang mana saat ini kita fokuskan untuk berbagi ilmu pengetahuan mengisi perkuliahan menjadi dosen kuliah tamu di sejumlah universitas yang ada di Malang dan sekitarnya,” ungkapnya.

FTP UB
Wakil Rektor UB dan Wakil Dekan FTP UB. (Foto: Agus N/reportasemalang)

Sementara itu, Wakil Rektor bidang akademik, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso MP, yang turut hadir dalam launching tersebut mengaku sangat mengapresiasi upaya FTP untuk memfasilitasi para alumni. Untuk bisa berbagi pengalaman dan kemampuan yang mereka dapatka selama sekian tahun di Dunia Usaha Dunia Industri (Dudi) kepada mahasiswa.

“Ini kesempatan yang sangat strategis karena kolaborasi antara dosen yang lebih banyak pada pendekatan teoritik dengan kombinasi para alumni yang sekian tahun mendapatkan pengalaman. Bagaimana menerapkan teori-teori di kampus itu dalam lapangan dunia kerja dunia industri,” ujarnya.

Termasuk bagaimana menyelesaikan kasus-kasus di industri dengan pendekatan yang lebih komperhensif karena pasti di situ ada berbagai pertimbangan.

“Pengayaan dari aspek pengalaman praktis ini justru akan menjadikan mahasiswa akan lebih komperhensif mendapatkan materi-materi pembelajaran,” pungkasnau.

,