Search
Close this search box.
8 Oktober 2024

Dukung Inovasi Hijau, Dosen UB Manfaatkan Limbah Kulit Biji Kopi Jadi Peluang Usaha Ecoclean di Desa Tirtoyudo

Reportasemalang
Tim pengabdian masyarakat bersama warga setempat. (Foto: Ist)

Bagikan :

Reportasemalang – Di tengah meningkatnya perhatian terhadap lingkungan dan pengelolaan limbah, Desa Tirtoyudo di Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah memulai langkah inovatif dengan mengolah limbah kulit kopi menjadi ecoclean.

Program pengabdian masyarakat ini didukung oleh hibah dari Paragon Paradesa, sebuah program yang diselenggarakan oleh PT Paragon Technology and Innovation.

Desa Tirtoyudo, yang dikenal sebagai daerah penghasil kopi, setiap tahunnya menghasilkan limbah kulit kopi dalam jumlah besar. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini dapat mencemari lingkungan yang berdampak negatif pada ekosistem.

Untuk mengatasi masalah ini, melalui program Paragon Paradesa, beberapa dosen yang terbentuk dalam 1 tim bekerja sama dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat. Menginisiasi program pengolahan limbah kulit kopi menjadi ekoenzim yang kedepannya dapat digunakan sebagai pembersih alami, pupuk organik, dan penghilang bau.

Ketua tim pengabdian masyarakat, Dr. Eng. Elya Mufidah dari Universitas Brawijaya, bersama anggotanya, M. Fathoni S.Kep., Ns., MNS (Universitas Brawijaya), Dian Anisa Rokhmah Wati (Universitas Hasyim Asy’ari Jombang), dan Nur Afni Rachman, M.Med.Kom (Politeknik Negeri Jember), mengadakan diseminasi ini pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2024 di Balai Desa Tirtoyudo, Kabupaten Malang.

Reportasemalang

Acara ini melibatkan kelompok lansia Karang Werda dan Pekerja Migran Indonesia. Acara di buka oleh Bapak Camat Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Joanico Da Costa, MM, yang kemudian dihadiri juga oleh perangkat desa setempat serta perwakilan pihak PT Paragon Technology and Innovation, Nita Ani Dia Utami yang juga menjabat sebagai Customer Business Development East Java 2.

Peserta diajarkan cara membuat ekoenzim yang kedepannya akan diolah menjadi produk pembersih seperti sabun mandi cair, sabun cuci piring, dan deterjen.

Elya Mufidah mengatakan, program ini tidak hanya memberikan solusi terhadap permasalahan limbah, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

“Dengan memproduksi dan memanfaatkan ekoenzim, masyarakat Desa Tirtoyudo berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” ujarnya.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mempromosikan praktik pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam mengelola limbah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.