BPSMI Jatim Tempati Runner-up Peksiminas ke-XVI
Reportasemalang – Kota Malang, Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) Jawa Timur, menempati posisi Runner-up dalam gelaran Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) ke-XVI. Setelah BPSMI Jawa Tengah berhasil keluar sebagaj juara umum.
Bertempat di Universitas Brawijaya, gelaran PEKSIMINAS berlangsung selama empat hari (25-28/10/2022).
Dalam ajang ini, BPSMI Jawa Tengah menyabet 11 predikat juara di hampir semua tangkai lomba. Sehingga menjadikan BPSMI Jawa Tengah sebagai Juara Umum ajang PEKSIMINAS 2022. Dengan rincian 5 Juara I, 2 Juara II, 2 Juara III, dan 1 Juara Harapan I.
Sementara, perolehan kedua disusul Jawa Timur, dengan rincian 4 Juara I, 2 Juara II, 1 Juara I, 4 Juara Harapan 1 dan 2 Juara Harapan 2. Dan di posisi peringkat ketiga, ditempati oleh BPSMI DI Yogyakarta dengan 1 Juara I, 4 Juara II dan masing-masing 1 untuk Juara III, Harapan I dan Harapan II.
Ketua BPSMI Jawa Timur, Prof Abdul Hakim MSi, sekaligus tuan rumah Peksiminas ke-XVI mengatakan, animo peserta cukup tinggi. Diikuti oleh 838 mahasiswa dari 123 Perguruan Tinggi dari 32 provinsi di Indonesia.
Menurutnya dewan juri telah bekerja dan melakukan penilaian dengan sangat objektif.
“Saya selalu memposisikan mereka independen, bebas dan tidak mau mengintervensi apapun sehingga anak-anak bisa betul-betul dinilai secara baik,” akunya.
Sebagai tuan rumah, Prof Abdul Hakim menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan hingga hari ini.
“Bawalah pulang kesan yang baik-baik saja dan tinggalkan yang kurang baik di Malang,” tutur Wakil Rektor Bidang Kemahasiwaan dan Alumni Universitas Brawijaya ini, Jumat (28/10/2022).
Bertepatan dengan Sumpah Pemuda, Prof Abdul Hakim berharap, kegiatan Peksiminas dapat dijadikan momen wadah peningkatan pemahaman nilai kultural dan kemajemukan bangsa. Sehingga mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki integritas tinggi dalam pelestarian budaya bangsa.
“Peksiminas ke-16 ini dihadiri dan diikuti oleh para peserta, pendamping, dewan juri dan perwakilan. Baik dari Badan Pengurus Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) wilayah dan Balai Pengembangan Talenta Indonesia. Selama dua hari penuh, peserta berbagai bakat bersaing untuk meraih predikat puncak,” tandasnya.
Disebutkannya, jumlah mahasiswa yang berpartisipasi bersaing dalam 15 tangkai lomba. Dengan rinciannya sebagai berikut:
- Baca Puisi (putra) 29 peserta (putri) 30 peserta,
- Desain Poster 29 peserta,
- Fotografi (hitam putih) 25 peserta (warna) 28 peserta,
- Komik Strip 24 peserta,
- Seni Lukis 26 peserta,
- Vokal Dangdut (putra) 25 peserta (putri) 25 peserta,
- Keroncong (putra) 16 peserta (putri) 19 peserta,
- Pop (putra) 29 peserta (putri) 31 peserta,
- Seriosa (putra) 20 peserta (putri) 18 peserta,
- Monolog 28 peserta,
- Penulisan Cerpen 30 peserta,
- Penulisan Lakon 25 peserta, Penulisan Puisi 27 peserta,
- Tari 123 peserta yang terbagi dalam 25 tim,
- Vokal Grup 231 peserta dari 20 tim.
Sedangkan untuk rincian provinsi peserta terbanyak, berdasarkan urutan teratas provinsi:
- Jawa Tengah dengan 39 peserta (12 perguruan tinggi),
- Jawa Timur dengan 39 peserta (9 perguruan tinggi),
- Kalimantan Barat dengan 39 peserta (2 perguruan tinggi),
- Bali dengan 38 peserta (8 perguruan tinggi),
- Sulawesi Selatan dengan 38 peserta (6 perguruan tinggi),
- DKI Jakarta dengan 37 peserta (9 perguruan tinggi),
- Jawa Barat dengan 36 peserta (7 perguruan tinggi),
- Provinsi Aceh dengan 36 peserta (4 perguruan tinggi, serta
- Sumatra Utara 36 peserta (5 perguruan tinggi).
Hadir pula secara daring dalam Peksiminas 2022, Prof Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjendiktiristek), Ir Nizam MSc DIC PhD menyebut, Peksiminas sebagai ajang penting bagi mahasiswa.
“Peksiminas adalah ajang penting bagi mahasiswa untuk mengekspresikan dirinya. Seni adalah wujud ekspresi diri, dan Indonesia dikaruniai beragam budaya yang sangat patut dikembangkan menuju panggung dunia”, jelasnya.
Peksiminas merupakan upaya penguatan seni budaya Indonesia. Dengan kekayaan seni dan budaya Indonesia, dapat mengangkat Indonesia di panggung dunia.
“Jadikan budaya seni Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri,” tutur Nizam.
Selain Nizam, hadir pula Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadim Anwar Makarim, MBA menyebut, penting bagi mahasiswa menjadi Pelajar Pancasila.
“Saya tidak mencari yang selalu juara, tapi yang paling tidak takut mencoba dan yakin dengan kemampuan sendiri dan menjadi Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila adalah pelajar yang sikap dan tindakannya sejalan dengan nilai Pancasila, kreatif, kritis, bisa bekerja dalam kelompok dan bisa menemukan solusi dalam masalah,” jelas Nadim. (Agus N)