Reportasemalang – Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) mengadakan pengabdian kepada masyarakat dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) “Panderman” di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui optimalisasi produksi minyak atsiri, Rabu (28/8/2024).
Didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek. Program ini merupakan skema kemitraan berbasis masyarakat yang melibatkan tim dosen dari Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI).
Tim ini dipimpin Dr. Nurida Iriani, MM, dan bersama anggota tim PKM Prof. Dr. Ir. Agnes Quartina Pudjiastuti, MS. Dr, Zuhdi Ma’sum, ST., MT dan Tirta Yoga, SP., MP serta mahasiswa yang terlibat dalam program MBKM.
Ketua tim, Dr. Nurida Iriani, MM, menjelaskan, program pengabdian ini diawali dengan identifikasi mendalam atas tantangan yang dihadapi oleh petani sereh merah di KTH Panderman.
Salah satu masalah utama adalah penurunan luas tanam sereh merah yang sebelumnya mencapai 3 hektar kini mengalami penurunan. Akibat terbatasnya kemampuan petani seperti teknik budidaya yang belum baik serta akses terhadap bibit unggul.
“Selain itu, metode penyulingan yang digunakan belum mampu menghasilkan minyak atsiri dengan rendemen yang optimal,” jelasnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, tim pengabdian merancang program peningkatan keterampilan budidaya. Dimana petani diberikan pelatihan teknik budidaya yang efektif, pemberian bibit unggul serta proses pasca panen yang benar.
“Bibit unggul sereh merah didistribusikan kepada petani dengan harapan mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil akhir,” tuturnya.
Dalam aspek teknologi, tim memberikan alat penyulingan serta memperkenalkan sistem penyulingan minyak dengan design destilasi yang lebih efisien dan hemat biaya.
“Kami ingin memberikan solusi yang tidak hanya mampu menekan biaya produksi, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas minyak atsiri yang dihasilkan, dengan teknologi yang tepat, kami yakin kualitas rendemen yang dihasilkan akan lebih tinggi dan baik dari sebelumnya.” kata Dr. Nurida.
Selain inovasi teknologi dan peningkatan keterampilan, program ini juga mendorong kolaborasi yang erat antara akademisi, mahasiswa, dan petani. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan MBKM memberikan kesempatan bagi mereka untuk menerapkan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah kedalam dunia nyata, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Bagi kami, ini bukan hanya tentang meningkatkan produksi, tetapi juga tentang membangun hubungan yang kuat antara UNITRI dan masyarakat,” ujar Dr. Zuhdi Ma’sum, salah satu anggota tim PKM.
“Kami berharap dengan adanya sinergi ini, petani di KTH Panderman dapat mencapai kemandirian dalam jangka panjang, dan program ini dapat menjadi model pengabdian yang bisa direplikasi di daerah lain,” tandasnya.
Dampak positif yang sudah mulai terlihat dari program ini adalah peningkatan kualitas minyak atsiri yang dihasilkan oleh KTH Panderman. Dengan metode penyulingan yang baik, minyak atsiri yang dihasilkan memiliki aroma yang lebih tajam dan warna yang lebih jernih, yang tentunya meningkatkan daya saing produk di pasaran.
Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh Tim PKM ini adalah bukti nyata bagaimana sinergi antara akademisi dan masyarakat dapat membawa perubahan signifikan. Melalui inovasi, teknologi, dan edukasi diharapkan KTH Panderman dapat menikmati kesejahteraan petani.