Tambah Jumlah Guru Besar, UB Kukuhkan Lima Profesor Baru

Minggu, September 17, 2023 Oleh: Agus Nur
Lima Profesor baru Universitas Brawijaya. (Foto:AgusN/reportasemalang)
Lima Profesor baru Universitas Brawijaya. (Foto:AgusN/reportasemalang)

Reportasemalang – Universitas Brawijaya (UB) kembali menambah jumlah Guru Besar dengan mengukuhkan lima (5) profesor. Bertempat di Samantha Krida, Sabtu (17/9/2023).

Mereka adalah Prof Dr Ir Tri Eko Susilorini MP IPM ASEAN Eng (FAPET), Prof Dr Ir Syafrial MS (FP), Prof Dr Isnani Darti SSi MSi (FMIPA), Prof La Choviya Hawa STP MP PhD (FTP), Prof Dodi Wirawan Irawanto SE MCom PhD (FEB).

Prof Dr Ir Tri Eko Susilorini MP IPM ASEAN Eng

Prof Dr Ir Tri Eko Susilorini MP IPM ASEAN Eng dikukuhkan sebagai professor bidang Ilmu Produksi Ternak Perah. Yang menjadi Profesor aktif ke-18 di Fakultas Peternakan (FAPET) dan Profesor aktif ke 175 di Universitas Brawijaya. Serta menjadi Profesor ke 334 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh Univesitas Brawijaya.

Dalam pemaparannya, Prof Tri Eko mengambil judul “Teknologi Morfobiomol untuk Pengembangan Kambing Perah Lokal dan Peningkatan Produksi Susu”. Dijelaskan, teknologi morfobiomol dapat memberikan informasi fenotipik dan genotipik ternak secara akurat dan efisien. Sehingga morfobiomol ini bisa digunakan untuk menghasilkan populasi yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan tujuan pemeliharaan.

Menurutnya, berdasarkan teknologi morfobiomol kambing PE, kambing Senduro dan Kambing Pote mempunyai potensi untuk menambah produksi susu segar dalam negeri.

“Penemuan penelitian kami adalah kambing Pote memiliki kesamaan secara molekuler dengan Kambing Senduro. Sehingga kambing Pote dapat dikembangkan sebagai kambing tipe perah untuk dataran rendah,” jelasnya.

Sedangkan keunggulan dari teknologi morfobiomol adalah dapat digunakan sebagai metode seleksi secara cepat sejak dini pada ternak. Dengan berdasar pada gen pananda dan tidak tergantung pada silsilah atau catatan keluarga.

“Namun, membutuhkan laboratorium khusus dan tenaga terampil (tidak dapat dilakukan oleh peternak), dan membutuhkan keahlian dalam menentukan gen pananda yang tepat karena sifat kuantitatif dipengaruhi oleh banyak gen,” tandasnya.

Prof Dr Ir Syafrial MS

Prof Dr Ir Syafrial MS dikukuhkan sebagai profesor dalam bidang ilmu Ekonomi Pertanian sebagai Profesor aktif ke 29 di Fakultas Pertanian (FP) dan Profesor aktif ke 177 di Universitas Brawijaya. Serta menjadi Profesor ke 336 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh Univesitas Brawijaya.

Prof Syafrial menyampaikan penelitiannya yang berjudul “Meta-Model23 Sebagai Landasan Perumusan Kebijakan Peningkatan Produksi Ketahanan Pangan.” Menurut Syafrial, Meta-Model23 dapat dijadikan perhitungan dampak berbagai alternatif kebijakan pemerintah, maupun gejolak harga pangan dunia.

“Berdasarkan Meta-Model23 dapat digunakan sebagai landasan perumusan berbagai alternatif kebijakan pangan dan mampu menjelaskan serta memperhitungkan dampak kesejahteraan kepada setiap pelaku ekonomi pangan,” ujar Prof Syafrizal.

Keunggulannya dapat digunakan sebagai landasan perumusan kebijakan alternatif pangan. Seperti perdagangan komoditas, alternatif kebijakan harga di pasar domestik, serta peningkatan livehood capital.

Prof Dr Isnani Darti SSi MSi

Prof Dr Isnani Darti SSi MSi merupakan profesor dalam bidang Ilmu Matematika Terapan. Tercatat sebagai Profesor aktif ke-24 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Profesor aktif ke-176 di UB. Serta menjadi Profesor ke-335 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB.

Prof Isnani memaparkan penelitian berjudul “Gunakan Matematika untuk Pengembangan Ekologi, Epidemiologi dan Eko-Epidemiologi.” Disebutkan, keunggulan model ini mampu menjadi alat efektif untuk menjelaskan dan menganalisis dinamika pertumbuhan populasi.

”Namun begitu, sebagian besar data lapangan yang sulit diperoleh, menyebabkan estimasi nilai parameter model belum dapat dilakukan dan sebagian besar model tidak dapat divalidasi dengan data real,” tandasnya.

Prof La Choviya Hawa STP MP PhD

Prof La Choviya Hawa STP MP PhD dikukuhkan sebagai profesor bidang Ilmu Teknik Pengolahan Pangan. Tercatat sebagai Profesor aktif ke-11 di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Profesor aktif ke-178 di UB. Serta menjadi Profesor ke-337 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB.

Prof La Choviya Hawa mempresentasikan penelitian berjudul “IRTMS sebagai Solusi Meminimalkan Kerusakan Komoditas Pertanian Pasca Panen”. Menurutnya, Integrated Real Time Monitoring System (IRTMS) merupakan versi baru sebagai sistem pengering konveksi udara paksa, serta dapat mengontrol suhu.

Keunggulan dari metode IRTMS adalah metode pengukuran perubahan massa lebih cepat dan mudah dilakukan, lebih presisi dan sederhana. La Choviya menegaskan, ada perbedaan dari dua versi IRTMS yang terbaru dan sebelumnya

“Berbeda dengan dua versi sebelumnya, IRTMS versi terbaru ini memungkinkan pengukuran perubahan massa bahan di dalam ruang pengering. Tanpa menginterupsi proses pengeringan yang sedang berlangsung,” ungkapnya.

Prof Dodi Wirawan Irawanto SE MCom PhD

Prof Dodi Wirawan Irawanto SE MCom PhD merupakan profesor dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia. Dan tercatat sebagai Profesor aktif ke-23 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Profesor aktif ke-179 di UB. Serta menjadi Profesor ke 338 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB.

Prof Dodi Wirawan Irawanto memaparkan penelitian berjudul “Inovasi Leadership Profiling berwawasan Budaya Lokal.” Menurutnya, Locallead.id adalah model kompetensi kepemimpinan berakar pada LBDQ-XII dan digunakan dalam penelitian dan sistem informasi sumber daya manusia.

Prof Dodi mengatakan, penelitian terhadap model Locallead.id menunjukkan dampak positif terhadap komitmen karyawan dan kinerja berkelanjutan.

“Terobosan ini memiliki kekuatan dan keunikan tersendiri, yang sudah tervalidasi secara ilmiah dan telah berhasil diujicobakan pada beberapa perusahaan besar di Indonesia,” akunya.

“Locallead.id diakui menjadi salah satu platform kepemimpinan yang mampu melakukan profiling secara akurat dengan tingkat keakurasian cukup tinggi,” pungkasnya.

, ,