Reportasemalang – Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) terus menunjukkan prestasi yang membanggakan, utamanya di bidang olahraga. Terbaru, mahasiswa Unitri berhasil menjadi juara di event Kejuaraan Nasional Piala Kemenhan RI Bela Negara Cup 2025 dan Pekan Olahraga dan Seni Kesehatan (Pornikes) 2025.
Pada gelaran Kejurnas Piala Kemenhan RI Bela Negara Cup 2025, para atlet Unitri ini berhasil menyumbangkan 2 (dua) medali emas dan 2 (dua) medali perak di cabang olahraga (Cabor) Karate. Serta 1 (satu) medali perak dan 1 (satu) medali perunggu di cabor Taekwondo.
Sedangkan di ajang Pornikes, atlet Unitri sukses meraih juara 3 (tiga) di cabor Catur.
Berikut peraih medali emas di Kejurnas Piala Kemenhan RI Belanegara Cup Karate Open Championship Series 2025 atas nama Stanis Laus Umbu Sogara dari Prodi Teknik Sipil dan Buni Bata dari Prodi ADM. Sedangkan peraih perak atas nama Antonius Saki Pekulimu dari prodi Agroteknologi dan Herlince Andelo dari prodi ADM.
Sementara peraih medali perak di Kejurnas Taekwondo, Bela Negara Cup 2025 atas nama Metu Salak Daghu Keso dari Prodi Agribisnis dan medali perunggu diperoleh Arto Njurumana dari Prodi Teknik Sipil. Sedangkan peraih juara 3 (tiga) di ajang Pornikes cabor Catur atas nama Falentinus Lamboya dari jurusan Keperawatan.

Saat ditemui di kampus Unitri, Buni Bata dan Stanis Laus Umbu Sogara mengaku bangga bisa memberikan hasil maksimal di ajang Bela Negara Cup 2025, dengan mendapatkan medali emas.
Terlebih menurut Buni, lawan yang ia hadapi di Bela Negara Cup cukup berat karena lebih berpengalaman. Tapi dengan fokus yang baik, akhirnya lawan bisa dikalahkan.
“Kemarin main cukup lama sekitar 2 menit dengan skor 3-0,” ungkapnya.
Sebelumnya, Buni Bata juga sempat meraih juara 1 (satu) di kejuaraan Piala Dandim di Jember dan juara 2 (dua) du Universitas Brawijaya.
Sedangkan Stanis Laus Umbu Sogara mengaku persiapan yang ia lakukan cukup baik sehingga bisa menghasilkan hasil yang maksimal.
“Sebagai atlet kita menyiapkan diri secara matang, TC di kampus, latihan sendiri di kos-kosan. Kalau sudah mendekati even, setiap hari harus latihan,” ucapnya.
Sebelumnya Stanis juga pernah ikut kejuaraan Piala Dandim Cup di Jember dan mendapatkan juara 1 (satu).
Sementara dua atlet taekwondo yang mewakili Unitri di Bela Negara Cup 2025 merasa masih kurang maksimal dengan hasil yang diperoleh. Pasalnya belum bisa mempersembahkan medali emas.
Metu Salak Daghu Keso mampu mendapatkan medali perak, sedangkan Alfianus T.G Djawa harus gugur di perebutan semi final.
“Kalah menang adalah hal yang biasa dalam pertandingan. Tapi even Bela Negara Cup 2025 menjadi pengalaman dan pembelajaran bagi kami untuk bisa lebih baik di turnamen-turnamen berikutnya,” tuturnya.
Sementara di ajang Pornikes, meskipun terbilang masih debutan, Falentinus Lamboya mampu merebut juara 3 (tiga) pada cabor Catur.
Falentinus mengaku sudah hobi bermain Catur sejak Sekolah Dasar. Namun baru di bangku kuliah ini ia mengikuti kompetisi Catur. Meskipun demikian, ia mengaku bangga mampu mempersembahkan juara tiga. Karena di tengah keterbatasan persiapan dan jam terbang, masih bisa dapat juara.
Persiapan kemarin belum maksimal karena seminggu hanya satu kali ketemu pelatih. Selebihnya latihan sendiri dan main online.
“Apalagi lawan saya sudah sering juara dan juara bertahan di Pornikes. Jadi beruntung masih bisa juara 3,” tandasnya.
Sementara itu, Pembina UKM Bela Diri UNITRI, Fendiyatmi Kusufa, SE,.MM, mengaku bersyukur atlet-atlet yang mereka kirim bisa menghasilkan medali.
“Di cabor taekwondo kami kirim empat mahasiswa dan bersyukur dua atlet kami berhasil membawa pulang dua medali perak. Sedangkan di Karate kami kirim empat atlet, dua dapat emas dan dua lagi dapat medali perak,” tandasnya.
Bersyukur para atlet selalu membawa nama baik Unitri. Karena dari pihak kampus sendiri sebenarnya tidak pernah menargetkan mereka harus meraih juara satu.
“Tapi kami hanya menyampaikan agar mereka bisa memberikan yang terbaik untuk kampus,” tuturnya.
Terkait regenerasi atlet, masing-masing UKM bela diri bisa menjaring dari Mahasiswa Baru. Misalnya dari UKM Taekwondo sudah menjaring sekitar 30 Maba yang akan dididik supaya bisa menjadi generasi penerus. Termasuk di UKM Karate sudah menjaring 25 Maba.
“Kami dari kemahasiswaan setiap Maba diwajibkan untuk satu tahun aktif di UKM. Sehingga kalau mereka sudah diwajibkan, Lama-lama dia akan senang dan dia akan menekuni UKM tersebut,” tandasnya.
Kepala Biro Kemahasiswaan, Warter Agustim, SE, MM, mengatakan, bagi mahasiswa yang berprestasi baik dari bidang akademik maupun non akademik akan diberikan apresiasi dalam berbagai macam bentuk. Yakni beasiswa dan uang pembinaan.
“Uang pembinaan ini bukan berarti mereka kami kasih uang cash. Tapi dirupakan dalam bentuk program pelatihan atau TC di daerah tertentu untuk menambah pengalaman dan wawasan mereka,” ungkapnya.
Adalagi yang sifatnya informal dengan mengajak mereka makan bersama atau jalan-jalan ke lokasi wisata.
“Kami berharap dengan adanya apresiasi dari kampus ini mereka bisa terpacu untuk lebih berprestasi. bukan saja di kancah nasional tapi juga di kancah internasional,” pungkasnya.