Pemkab Malang Raih Penghargaan Kementan, Sanusi: Berkat Kerja Keras Petani
ReportaseMalang – Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M menerima penghargan nasional Kategori Daerah Pengembangan Kawasan Hortikultura Terbaik tahun 2020 dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia bertempat di Gedung Auditorium Kementan, Kebagusan, Jakarta, Senin (17/8) pagi. Penghargaan spesial ini diserahkan langsung Menteri Pertanian, Dr. Syahrul Yasin Limpo, SH.MSi.MH seusai mengikuti upacara bendera secara virtual Peringatan Hari Kemerdekaan ke 75 Republik Indonesia dari Istana Negara.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dinilai Pemerintah Pusat, sukses melakukan pengembangan Kawasan Hortikultura buah buahan di Kabupaten Malang. Terutama pengembangan yang selama ini dilaksanakan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang pada buah Alpukat varietas Pameling yang bertempat di Kecamatan Singosari dan Lawang. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi tinggi Kementerian Pertanian kepada Pemkab Malang. Dari hasil pengembangan itu, rata-rata produktivitas buah unggulan di Kabupaten Malang selama tiga tahun terakhir mampu ke angka di atas rata-rata produksi nasional.
Tercatat, hasil produksi pertanian yang dikembangkan di urutan terbaik antara lain alpukat varietas Pameling ini mampu mencapai 14,77 Ton/Hektar, Jeruk : 81,04 Ton/Hektar, dan Apel : 155,91 Ton/Hektar. Pengembangan jeruk dan alpukat semakin meluas dan mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat maupun Pemkab Malang hingga juga berkembang agrowisata buah-buahan dan sampai saat ini dijadikan sebagai ikon Kabupaten Malang. Khusus untuk alpukat jenis Pameling telah dikembangkan dengan luas lahan 115 hektar di Kecamatan Singosari dan Lawang.
”Penghargaan ini tentunya hasil sebuah penilaian dari Kementerian Pertanian terhadap apa yang dikerjakan kita semua dalam bidang pertanian di Kabupaten Malang tentang pengembangan Hortikultura sehingga dinilai terbaik se Indonesia sehingga mendapatkannya. Penghargaan ini karena kebersamaan dan para petani bersungguh-sungguh dalam bekerja mengelola hortikultura sehingga melahirkan karya dan pekerjaan yang membanggakan. Hakikatnya, yang mendapatkan penghargaan ini adalah para petani Kabupaten Malang, terutama petani alpukat Pemeling yang sudah berinovasi tanamannya sehingga menjadi tanaman berbeda dengan yang lain. Saya berharap semua petani bisa berinovasi seperti para petani alpukat Pameling yang ada di Lawang dan Singosari,” jelas Abah Sanusi, sapaan akrab Bupati Malang usai menerima penghargaaan didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, Budiar Anwar kepada Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Malang, usai acara.
Terpisah, Budiar Anwar menambahkan, khusus untuk pengembangan alpukat jenis Pameling ini mampu mencapai angka produktivitas 14,77 ton per hektar dengan rata-rata hasil panen 600 kg per pohon per tahun. Alpukat ini dikembangkan di Singosari dan Lawang sebanyak 150 tanaman per hektar. Alpukat Pameling yang memiliki keunggulan berat buah mencapai 0,8-1,2 kg, daya simpan buah lebih lama dan produktivitas tinggi, serta daya adaptasi luas dengan dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi, sehingga dapat berpotensi sebagai varietas unggulan nasional yang dapat dikembangkan secara komersial. Penghargaan dari Pusat ini juga berdasar penilaian bahwa perkembangan bahwa permintaan buah alpukat Pameling milik Kabupaten Malang ini semakin meningkat tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tapi sudah sampai ke kota-kota lain. Bahkan saat ini sudah mulai penjajagan untuk ekspor. Pengembangan kawasan buah-buahan sudah terintegrasi dengan industri olahan yang pasarnya semakin meluas baik pasar modern maupun ekspor.
”Selain itu, Kabupaten Malang dalam upaya pengembangan kawasan hortikultura ini juga dinilai menerapkan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan pada sub sektor hortikultura, salah satunya yg telah dikembangkan adalah salak varietas pondoh organik dengan produktivitas mencapai 30 ton/ha dan juga tanaman buah Kesemek produktivitas 50 ton/ha. Tanaman buah pisang mas kiranasaat ini juga telah dikembangkan dengan sistem pertanian organik dengan produktivitas 40 ton/ha. Untuk selanjutnya akan dikembangan tanaman buah Manggis dan juga Durian Lokal Malang yang saat ini sedang dalam proses pengajuan menjadi varietas unggul Nasional,” tambah Budiar.