25 April 2025

Meriahkan Hari Batik, Ratusan Mahasiswa PMM IKIP Budi Utomo Ikuti Festival Batik Nusantara

Reportasemalang
Rektor IKIP Budi Utomo Malang bersama peserta Festival Batik Nusantara. (Foto: Ist/reportasemalang)

Bagikan :

ReportasemalangKota Malang, Menyambut Hari Batik Nasional yang rutin diperingati setiap tanggal 2 Oktober mendatang, IKIP Budi Utomo Malang menggelar Festival Batik Nusantara. Bertempat di Kampus C IKIP Budi Utomo, kegiatan ini melibatkan 257 mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2, Sabtu (1/10/2022).

Dalam gelaran acara ini, para mahasiswa PPM yang berasal dari Sabang sampai Merauke mempraktekkan pembuatan batik ciprat dan jumput diatas kain sepanjang 76 meter.

Reportasemalang
Rektor IKIP Budi Utomo Malang, Associate Prof Dr Nurcholis Sunuyeko MSi, menggoreskan tinta batik. (Foto: Ist/reportasemalang)

Rektor IKIP Budi Utomo Malang, Associate Prof Dr Nurcholis Sunuyeko MSi mengatakan, kegiatan membatik bertajuk “Festival Batik Nusantara dan Ngoskab Bareng Arek PMM2” ini selain melibatkan mahasiswa PMM, juga para penjual bakso yang berjualan di sekitar area Kampus C IKIP Budi Utomo Malang.

“Ada sebanyak 7 rombong bakso yang kita sediakan tempat untuk berjualan. Mereka biasanya jualan keliling di sekitar kampus, para mahasiswa itu dipersilahkan mengambil bakso dengan mekanisme menukar kupon dari panitia,” ujarnya.

Sementara itu, PIC Kegiatan festival batik Nusantara IKIP Budi Utomo Malang, DR. Riyanto M.Pd. mengatakan, selain untuk memperingati Hari Batik Nasional, juga untuk meningkatkan atau menumbuhkan nilai-nilai rasa cinta terhadap budaya di Nusantara, khususnya terhadap batik.

“Kegiatan festival batik Nusantara ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan modul Nusantara. Dimana nantinya hasil dari kegiatan membatik diatas kain sepanjang 76 meter ini juga akan dimasukkan dalam rekor MURI,” ucapnya.

Pria yang akrab disapa Yanto ini menjelaskan, kegiatan membuat batik ini dimulai pukul 09.00 dan ditutup oleh Rektor IKIP Budi Utomo Malang, pada pukul 13.00.

“Selain mahasiswa, juga diikuti Bapak Ibu dosen pengajar modul Nusantara sejumlah 13 orang dan mentor pendamping mahasiswa sebanyak 13 orang. Untuk motifnya mewakili dari berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke berdasarkan ciri khas dan karakteristik budaya masing-masing mahasiswa PMM,” pungkasnya. (Agus N)