Komitmen Lestarikan Obat Tradisional, UB Gelar Seminar dan Expo Jamu

Rabu, September 13, 2023 Oleh: Agus Nur
Pembukaan Seminar Nasional Jamu di FEB UB. (Foto: Agus N/reportasemalang)
Pembukaan Seminar Nasional Jamu di FEB UB. (Foto: Agus N/reportasemalang)

Reportasemalang – Universitas Brawijaya (UB) terus berkomitmen memperkuat pelestarian dan pengembangan jamu. Salah satunya dengan menggelar Seminar Nasional dan Expo Jamu Jawa Timur 2023 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UB, Rabu (13/9/2023). Guna mengkaji lebih dalam peluang dan terobosan dalam melestarikan pengembangan obat-obatan tradisional di Indonesia.

Kegiatan ini bahkan diapresiasi langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno. Pasalnya menurut Sandiaga, jamu dapat dijadikan sebagai salah satu bagian pariwisata Indonesia.

“Sebab pengembangan ekosistem pariwisiata Indonesia dilaksanakan dengan banyak unsur. Pengembangan obat herbal salah satunya wadah pelestarian budaya dan kearifan lokal Indonesia,” ujarnya melalui zoom dari kantornya.

Expo Jamu di FEB UB. (Foto: Agus N/reportasemalang)
Expo Jamu di FEB UB. (Foto: Agus N/reportasemalang)

Sandiaga menyebutkan, saat ini pihaknya tengah menggalakkan wisata Wellnes Tourism. Kedepan program ini bakal menjadi destinasi kebugaran dunia. Pemerintah juga berupaya mengajukan penetapan jamu sebagai warisan budaya dunia di Unesco.

“Jika India punya Yoga, maka Indonesia punya jamu. Keduanya sama-sama untuk kesehatan masyarakat dunia,” tuturnya.

Selain itu, Pemerintah Indonesia menggelorakan program yang disebut tiga Si. Yakni inovasi, digitalisasi, dan adaptasi.

“Dimana program inovasi mengikuti trend terkini. Sedangkan digitalisasi dan adaptasi merupakan kebutuhan hidup berdampingan dengan teknologi yang mengedepankan kesehatan,” tandasnya.

Lebih lanjut, Wakil Rektor IV Andi Kurniawan SPi MEng DSc mengatakan, ada hal menarik tentang jamu di Indonesia. Bahwasanya banyak sekali penyembuhan penyakit dan berbagai racun telah dilakukan sejak zaman purba penemuan manusia.

“Jamu merupakan salah satu kearifan lokal yang yang dapat dijadikan bahan untuk membangun peradapan di masa depan,” ucapnya, mewakili Rektor UB, Prof Widodo.

Menurutnya, pertama kali ditemukannya berbagai panduan penulisan pembuatan jamu, bersamaan ditemukannya manusia purba di Indonesia. Sehingga dipastikan jamu merupakan kearifan lokal Indonesia.

“Semoga Seminar Nasional dan Expo Jamu Jawa Timur ini menghasilkan banyak hal yang bermanfaat bagi kemajuan UB dan Indonesia. Dari Indonesia untuk dunia,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Dewan Jamu Indonesia Jatim, Sasmito Jati menyampaikan, jamu di Indonesia memiliki berbagai ciri khas dan keunikan. Banyak hal yang terkadang tidak dapat diselesaikan dengan berbagai obat-obatan medis. Tetapi terkadang obat tradisional atau jamu hadir sebagai solusi.

“Salah satu buktinya ketika pandemi covid-19 lalu. Ketika obat medis tak maksimal, justru banyak temuan jamu atau obat herbal yang dapat mengatasi covid-19. Artinya jamu juga sebagai solusi dalam memperoleh kesehatan,” pungkasnya.

, ,