Diplomasi Dari Aksi Gerakan Solidaritas Terhadap Palestina di Berbagai Kampus Amerika Serikat

Senin, Juni 24, 2024 Oleh: Achmad Faiz

Di negara maju seperti Amerika Serikat, bentuk protes mahasiswa seringkali terjadi untuk merespons kebijakan negara yang tidak demokratis atau situasi internasional yang terkoneksi dengan rezim AS. Aksi gerakan solidaritas ini sering kali dilakukan oleh mahasiswa, akademisi, dan aktivis yang berusaha untuk meningkatkan kesadaran akan situasi Palestina serta mendukung hak-hak rakyat Palestina. Gerakan ini sering kali diwarnai oleh berbagai bentuk aksi, termasuk protes, boikot, kampanye kesadaran, dan diskusi publik
Kampus yang memelopori Gerakan aksi pro-Palestina dimulai dengan mahasiswa dari Columbia University.

Sejumah mahasiswa dan dosen berkumpul di alun-alun kampus dengan menyuarakan mengakhiri perang antara Israel dan Palestina pada 18 Maret 2024. Dengan Gerakan yang dilakukan mahsiswwa ini mengakibatkan masuknya apparat keamanan ke kampus serta penangkapan sebanyak 200 mahasiswa Columbia University. Karena peristiwa itu, mendorong kampus-kampus lain di Amerika Serikat juga ikut melakukan aksi.

Sejumlah kampus yang terpantau melakukan Gerakan solidaritas untuk Palestina di antaranya New York Unversity dimana mahasiswa mendirikan tenda perkemahan “Zona Pembebasan” di Gould Plaza New York University pada 22 April 2024.

Yale University melakukan pemblokiran jalan di Collage Street dan Grove Street di New Haven pada 22 April 2024. Michigan University di mana koalisi mahasiswa berkumpul di sebuah perkemahan untuk menekan pihak universitas untuk melepaskan dana dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel dari konflik yang sedang berlangsung di kampus Michigan University di Ann Arbor, Michigan pada 22 April 2024. Selain dengan kampus-kampus besar sebelumnya, beberapa universitas lain juga melancarkan Gerakan pro-Palestina.

Bergejolaknya universitas-universitas di Amerika Serikat secara cepat dan masif tak lain dan tak bukan karena dua faktor yaitu pertama, faktor jaringan informasi media sosial dan kedua, tradisi gerakan sosial baru di Amerika Serikat. Kedua faktor ini saling interseksi hari ini sebagai faktor kuat dalam penyebaran gerakan sosial baru secara cepat dan masif.

Aksi damai yang dilakukan di berbagai kampus di Amerika Serikat, diikuti oleh mahasiswa dan dosen menyampaikan sejumlah poin utama, yaitu mengecam serangan brutal yang dilakukan oleh Israel di Palestina, menyuarakan kebebasan berpendapat dan dukungan terhadap mahasiswa-mahasiswa di Amerika Serikat. Sebagian besar demonstran yang berlangsung di berbagai kampus di Amerika Serikat, menyerukan agar kampus-kampus mereka memutus kerja sama dengan seluruh entitas yang berhubungan atau mendukung agresi Israel di Palestina. Dengan aksi solidaritas ini menginspirasi Gerakan serupa yang meluas di beberapa negara lain seperti Australia, Inggris, Prancis, dan Indonesia.

Gerakan sosial yang dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus di Amerika Serikat dapat dilihat dari perspektif diplomasi hubungan internasional sebagai fenomena yang mempengaruhi dinamika politik regional dan politik global. Aksi solidaritas mahasiswa di kampus-kampus Amerika Serikat merupakan contoh nyata dari penggunaan soft power dalam diplomasi publik.

Mahasiswa sebagai aktor non-negara berperan penting dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi kebijakan luar negeri melalui kampanye advokasi, dan demonstrasi. Kemudian gerakan ini berhasil meningkatkan kesadaran global tentang isu Palestina dan memberikan tekanan pada institusi dan pemerintah untuk mengubah kebijakan mereka. Meskipun tantangan dan resistensi tetap ada, aksi solidaritas ini terus berkontribusi pada perjuangan hak-hak rakyat Palestina di panggung internasional.

*) Penulis: M. Fadhil Hidayat (Mahasiswa Prodi Hubungan Internasional – Universitas Muhammadiyah Malang