Wapres Launching UB Halal Metric, Universitas Brawijaya Siap Majukan Ekosistem Halal
Reportasemalang – Universitas Brawijaya (UB) terus berkomitmen untuk memajukan ekosistem Halal di Indonesia, bahkan dunia. Salah satunya dengan menghadirkan UB Halal Metric yang dilaunching langsung Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) KH. Ma’ruf Amin, Jumat (19/1/2024).
UB Halal Metric sendiri merupakan sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur implementasi konsep ekosistem halal secara komprehensif baik disektor perguruan tinggi, industri, maupun pemerintahan.
Dalam sambutannya, Wapres RI Ma’ruf Amin, menilai bahwa UB memiliki peran istimewa dan menjadi pioner dalam perjalanan penjaminan produk Halal di Indonesia.
Hampir 4 dekade yang lalu hasil penelitian Guru besar pangan dari UB yaitu Almarhum Prof Tri Susanto menjadi salah satu pemantik lahirnya sertifikat halal di Indonesia. Dalam perjalanannya, UB berkontribusi terhadap pengembangan ekosistem halal di tanah air.
“Saya menerima laporan bahwa lembaga pemeriksaan halal di UB sudah dilengkapi dengan peralatan laboratorium yang modern untuk melakukan pemeriksaan kehalalan produk,” ungkapnya saat menghadiri Brawijaya Halal Summit di Gedung Samanta Krida UB.
Menurutnya, Brawijaya Halal Summit sebagai bentuk komitmen UB dalam pengembangan ekosistem halal yang mengusung praktik-praktik berkelanjutan dan beretika. Dimana pemerintah memberikan perhatian serius dalam pengembangan ekosistem halal yang beretika dan berkelanjutan.
“Karena itu saya menaruh harapan besar pada UB terkhusus dengan diluncurkannya UB Halal Center dan UB Halal Metric,” tuturnya.
Wapres berharap UB Halal center dapat mengambil peran lebih besar dalam penguatan ekosistem halal di wilayah hingga ke tingkat nasional dan global.
Begitu juga dengan kepeloporan UB Halal Metric harus terus dijaga agar berkesinambungan. Serta diperluas untuk menarik lebih banyak partisipan dari institusi ataupun pelaku industri halal.
“Kelak UB Halal Matric menjadi rujukan nasional bahkan global terkait penerapan praktik-praktik berkelanjutan dan beretika dalam ekosistem halal,” tandasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Widodo, M.Si., Ph.D melaporkan bahwa UB merupakan perguruan tinggi pertama di Indonesia yang memiliki Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Sekaligus perguruan tinggi yang pertama memiliki laboratorium halal yang sudah terakreditasi ISO 17025.
“Kami berkomitmen memajukan pengembangan halal ekosistem di Indonesia. Dan UB siap berkolaborasi dengan perguruan tinggi dalam dan luar negeri untuk menyusun Halal Metric,” ucapnya.
Dikatakan Prof Widodo, ide dasar pengembangan halal matric ini berbasis kebutuhan untuk menyelaraskan proses bisnis. Baik itu di Universitas, Industri dan pemerintah dengan nilai-nilai yang berbasis halal dan toyib.
“UB Halal matric ini tidak hanya sekedar alat untuk mengevaluasi. Tetapi merupakan cerminan komitmen semua untuk menjunjung tinggi standar kualitas pratik etis dan juga pengembangan ekosistem halal dunia,” tuturnya.
Untuk itu mari berkolaborasi, berinovasi dan berbagi pengalaman untuk memastikan prinsip halal dan toyib menjadi bagian integral dalam standar institusi. Baik itu pendidikan, industri, pemerintahan yang sejalan dengan tatanan Islam dan prinsip global pembangunan yang berkelanjutan.
“Mari kita jadikan UB halal matric ini sebagai titik awal untuk inisiatif, inovatif, kolaborasi bersama sebagai upaya mengejawantahkan Islam Rahmatan Lil’alamin,” pungkasnya.