Reportasemalang – Universitas Insan Budi Utomo (UIBU) Riyoyoan Heppie bersama insan media lintas organisasi. Yang berlangsung guyub, rukun dan gayeng di halaman Kampus C UIBU, Jumat malam (18/4/2025)
Rektor UIBU, Dr. Nurcholis Sunuyeko, M.Si mengatakan, Riyoyoan yang baru pertama kali digelar ini nantinya akan menjadi tradisi UIBU bersama insan media.
“Kami ingin acara Riyoyoan ini menjadi ajang silaturahim antara kami civitas akademika UIBU dengan media,” katanya.
Menurutnya, Riyoyoan sendiri merupakan istilah yang belum populer di kalangan umum. Lebih populer halal bihalal. Namun Nurcholis menegaskan, bahwa riyoyoaan memiliki makna yang sama dengan halal bihalal. Sama-sama mengusung spirit menjalin silaturahim dan saling memaafkan.
“Maka pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin,” ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan Nurcholis, UIBU memiliki kedekatan dan kerjasama yang intens dengan jurnalis. Hanya saja di momentum ini terlihat lebih berbeda karena mengundang seluruh organisasi dan aliansi pers.
“Kami mengundang seluruh organisasi media Indonesia yang ada di Malang Raya. Yakni PWI Malang Raya, IJTI, AJI, AMSI dan JMSI,” sebutnya.
“Sekaligus kami ingin mendeclare bahwa kampus ini bukan lagi bernama IKIP Budi Utomo. Tetapi sudah menjadi Universitas Insan Budi Utomo,” tandasnya.
Sementara itu, Turut hadir para tokoh dan jurnalis senior dari berbagai media. Acara yang mengusung tema Menuju Insan Berbudi Utama ini berlangsung khidmat. Ditutup dengan sesi musafaha atau bersalam-salaman. Acara juga dimeriahkan dengan penampilan musik.
Jurnalis Senior, Gatot Soekardi mewakili seluruh organisasi dan insan media yang hadir memberikan apresiasi kepada UIBU. Menurutnya, kegiatan yang mempertemukan seluruh organisasi dan aliansi media sangatlah jarang terjadi.
Bahkan selama puluhan tahun malang melintang di dunia jurnalis, baru kali ini Gatot menghadiri kegiatan kolaborasi ini.
“Terimakasih atas dukungan dan perhatian UIBU kepada insan media. Kegiatan yang dikemas dengan acara Riyoyoan ini akan merekatkan kami di dunia jurnalis. Dan akan saling memperkuat kerjasama media dengan UIBU,” ujar pria yang telah 64 tahun berkarir sebagai jurnalis ini.
Sementara itu, Ustadz Abdul Wahid dalam tausiahnya menerangkan kata Riyoyoan berarti saling menghargai. Kata ini juga mengandung ajakan untuk merajut kebersamaan dan perdamaian. Maka pesan yang terkandung dalam riyoyoan adalah menebar kasih sayang.