22 Oktober 2025

Pagelaran Sendratari Mahabharata Widya Kalpika Tutup Puncak Dies Natalis ke-71 UM

Pagelaran Sendratari Mahabharata Widya Kalpika Tutup Puncak Dies Natalis ke-71 UM
Pagelaran Sendratari Mahabharata Widya Kalpika

Bagikan :

Reportasemalang – Puncak Dies Natalis ke-71 Universitas Negeri Malang (UM) ditutup dengan Pagelaran Sendratari Mahabharata Widya Kalpika. Yang berlangsung di Graha Cakrawala, Sabtu malam (18/10/2025).

Pagelaran ini didukung oleh 100 orang pemain maupun pengiring yang berasal dari berbagai unsur civitas akademika UM. Mulai dari Rektor UM yang memeran tokoh Prabu Kresna, termasuk Wakil Rektor, para Dekan, Direktur, Tendik hingga para Mahasiswa.

Pagelaran Sendratari Mahabharata Widya Kalpika, cerita ini penuh syarat dengan nilai-nilai edukasi dan inspirasi positif terutama di bidang pendidikan.

Kita bisa belajar pada tokoh Ekalaya, yang belajar di tengah sunyi berhadapan dengan patung gurunya. Meskipun tidak langsung berguru kepada Begawan Durna, tetapi dengan tekad yang kuat dan kerja keras, Ekalaya mampu tampil menjadi pemanah yang memukau.

Rektor UM saat memerankan tokoh Arjuna

Ada juga Arjuna yang belajar dari kesalahannya sendiri. Menemukan kebijaksanaan, bukan dari kemenangan melainkan melalui kerendahan hati untuk memperbaiki diri.

Juga tokoh Karna yang menempuh segala jalan melintasi batas asal usul dan nasib demi mencapai pendidikan tertinggi yang diidamkan manusia.

Ekalaya dan Arjuna merupakan dua sisi dari perjalanan ilmu. Yang satu mawas diri, yang lain tak kenal menyerah. Keduanya bagian dari Widya Kalpika.

Ketua Pelaksana Dies Natalis UM ke-71, Prof. Dr. Sentot Kusairi, S.Pd., M.Si., menjelaskan, cerita Mahabharata Widya Kalpika selaras dengan tema dies Natalis ke-71 UM, Sehat, Bergerak, Berdampak.

“Widya adalah pengetahuan, sedangkan Kalpika adalah strategi. Jadi untuk memenangkan peperangan itu tidak harus dengan bala tentara yang banyak tetapi dengan menggunakan pengetahuan dan strategi,” jelasnya.

Kemenangan Pandawa Itu tidak ditentukan oleh banyaknya pasukan tetapi karena Pandawa itu sehat tubuhnya dan sehat pikirannya.

Jadi Pandawa ini pikirannya jernih tentang kebenaran. Kemudian Pandawa ini juga bergerak secara serentak. Dan akhirnya Pandawa ini berdampak pada kemenangan.

“Karena itu UM akan maju jika semuanya sehat, bersama-sama bergerak dan menghasilkan dampak yang baik untuk masyarakat,” pungkasnya.

Pagelaran Sendratari Mahabharata Widya Kalpika
Penulis Naskah: Prof. Aji Prsetya Wibawa, S.T., M.MT., Ph.D
Penata Iringan: Hartono, M.Sn.
Penata Tari: Dr. Try Wahyuningtyas, M.Si.
Sutradara: Dr. Karkono, M.A.