Search
Close this search box.
5 Oktober 2024

Lustrum XII, UB Siap Terapkan Green Campus dan Green Entrepreneur

Reportasemalang
Rapat terbuka dan orasi ilmiah Lustrum XII. (Foto: Ist/reportasemalang)

Bagikan :

ReportasemalangKota Malang, Puncak Lustrum XII dan Dies Natalis Universitas Brawijaya (UB) ditandai dengan rapat terbuka dan orasi Ilmiah. Bertempat di gedung Samantha Krida, Kamis (5/1/2023).

Menginjak usia ke-60 tahun, UB terus berkomitmen untuk melangkah maju dalam berbagai hal. Salah satunya penerapan Green Campus dan Green Entrepreneurship serta upaya peningkatan sarana prasarana yang ada terus diupayakan.

Rektor UB Prof. Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc, menyampaikan, tahun 2023 menjadi starting point UB dalam melakukan pengembangan inovasi di bidang infrastruktur yang telah disiapkan.

Reportasemalang
Rektor Universitas Brawijaya. (Foto: Ist/reportasemalang)

Diantaranya adalah kecepatan koneksi yang ada di Universitas Brawijaya akan terus diupgrade sampai 100 MBPS. Serta adanya sarana super komputer hingga data center yang akan dintegrasikan dengan aktivitas yang ada di Universitas Brawijaya.

“Untuk trial pertama, koneksi atau pengembangan data base dari program mahasiswa membangun seribu desa di Jatim,” sebutnya.

“Harapannya akan terisi sehingga akan menjadi basis data yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan manusia Indonesia dan pengembangan khusunya di Jatim,” imbuhnya.

Selain itu, Prof Widodo juga berkomitmen untuk meningkatkan catatan peringkat internasional Universitas Brawijaya. Dimana saat ini UB masih berada dalam peringkat 800 dunia.

“Karenanya, berbagai upaya akan dilakukan guna mendorong kenaikan peringkat dilevel internasional. Target kita adalah bisa masuk 500 besar dunia dalam waktu 5 tahun kedepan,” ungkapnya

Sementara itu, terkait penerapan Green Campus and Green Entrepreneurship, Ketua Lustrum XII dan Dies Natalis ke-60 UB, Prof Dr Unti Ludigdo, menilai hal tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan.

Karena menjadi Green entrepreneur tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga pada konteks lingkungan yang juga harus diperhatikan.

“Banyak sekarang pengusaha yang orientasinya mengeruk keuntungan dengan mengeksploitasi bumi. Menjadi seorang green entepreneur itu tidak boleh begitu, jadi harus memperhatikan konteks suistanabilitas dari bumi kita,” terangnya.

Lebih lanjut, Green Entrepreneur inilah yang harus ditanamkan kepada para alumni dengan karakterisasi sebagai enterpreneur. Setelah itu, baru kemudian para alumni dapat menjadi seorang pengusaha yang memiliki karakter bijak dan tetap memperhatikan konteks lingkungan.

“Keuntungan penting tapi kemanfaatan pada lingkungan itu jauh lebih penting. Itu spirit yang kita ingin kembangkan,” tandasnya.

Mengusung tema Green Paradigm and Innovative Action for Sustainable Prosperity, kegiatan ini dikemas dalam berbagai rangkaian. Mulai dari Brawijaya International Conference, International Conference Applied Science Vicational Education, hingga International Student Conference on Creative Industry yang melibatkan partisipan dalam dan luar negeri.

“Dalam bidang Pengabdian Masyarakat juga dilaksanakan Kampus Sehat yang dilakukan dengan screening massal keluarga besar UB, lomba senam sebagai ekspresi menjaga kesehatan warga kampus kita, dan Tetenger Bumi atau penanaman tanaman langka yang dapat menyerap air di lahan kampus Kepanjen dan wilayah tangkapan air di desa Srimulyo Dampit Kabupaten Malang,” jelas Unti.

Selain itu juga digelar lomba implementasi Green Campus antar Fakultas se-UB, Brawijaya Mengaji dan Berzikir yang berpusat di MRP. Berbagai lomba alah raga, sepakbola, tenis meja, dan bulu tangkis, kemudian jalan sehat dan konser, serta napak tilas Raden Wijaya. (Agus N)