Gelar Seminar ‘From Nothing To Something’, Cara Unitri Gugah Minat Mahasiswa untuk Berbisnis
Reportasemalang – Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) kembali menggelar Seminar Inisiasi Kewirausahaan 22 bertajuk “From Nothing To Something”. Bertempat di GOR Unitri, seminar ini merupakan kegiatan rutin dari mata kuliah kewirausahaan, Sabtu (13/7/2024).
Koordinator Mata Kuliah Kewirausahaan, Warter Corbavo Agustim, SE,MM. menjelaskan, seminar inisiasi kewirausahaan merupakan kegiatan rutin dari Unitri sejak 2008 yang merupakan salah satu kegiatan dari mata kuliah kewirausahaan.
“Setiap seminar temanya berbeda-beda. untuk kali ini mengangkat tema From Nothing to Something. Artinya dari sesuatu yang tidak ada apa-apanya menjadi sesuatu yang bisa berbunyi bagi dirinya sendiri maupun orang lain,” jelasnya.
Menurut Warter, dari kegiatan ini capaian yang diharapkan adalah menginisiasi jiwa wirausaha dan memperluas wawasan para mahasiswa. Karena sebagian besar mahasiswa mindsetnya menjadi seorang pekerja.
“Kita berusaha dengan inisiasi ini bisa memberikan wawasan buat mereka bahwa ada kehidupan lain di wirausaha yang merupakan salah satu alternatif pilihan dalam hidup,” tuturnya.
Hadir sebagai narasumber, Diyah Rahmawati yang merupakan salah satu pengusaha di bidang pertanian organik dari Kota Malang.
“Kita jadikan Diyah sebagai tokoh inspirasi karena beliau merupakan salah satu tokoh wirausaha yang bisa dikatakan memulai usahanya dari nol,” ucapnya.
Selain seminar ini, lanjut Warter, ada beberapa kegiatan dari mata kuliah kewirausahaan. Diantaranya menerjunkan mahasiswa ke lapangan untuk melihat produk-produk di sekitar mereka. Kemudian membuat inovasi terbaru dari apa yang sudah di jual di pasaran. Sehingga mereka tahu kira-kira produk apa yang laku di pasaran.
“Kegiatan berikutnya adalah melaksanakan kegiatan bisnis secara kelompok untuk berjualan secara offline dan online. Dilanjutkan dengan membuat proposal bisnis,” ungkapnya.
Melalui Inisiasi Kewirausahaan ini diharapkan mereka memperoleh keberanian untuk berani berbuat dengan apa yang mereka bisa. Berusaha untuk percaya diri dengan apa yang mereka punya.
“Karena apa yang mereka lakukan itu merupakan suatu pengalaman yang bisa menambah keberanian dan wawasan mereka di dunia bisnis,” kata Warter.
Dari pihak kampus Unitri sendiri, menurut Warter sangat memberikan dukungan kepada mahasiswanya yang berwirausaha. Salah satunya dengan mengadakan berbagai lomba dengan apresiasi berupa uang tunai dan pinjaman modal.
“Paling banyak produk yang dibuat mahasiswa berupa makanan, kerajinan dan jasa,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2023, Claudia, mengaku bahwa mata kuliah kewirausahaan sangat penting.
“Karena di mata kuliah ini kami bisa mengembangkan kemampuan dan talenta yang di miliki,” ucapnya.
Terbukti, Claudia bersama kelompoknya berhasil memproduksi gelang dan noken atau tas rajut dari benang berkarakter. Yang kemudian mereka jual secara online maupun offline.
“Untuk gelang harganya 5 ribu. Sedangkan untuk tas rajutnya kami kasih harga 25-30 ribu,” pungkasnya.