Akhiri Tahun 2024, UB Kukuhkan 9 Profesor Baru
Reportasemalang – Mengakhiri tahun 2024, Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan 9 (sembilan) profesor baru, Kamis (19/12/2024), di Gedung Samantha Krida. Dengan tambahan 9 Profesor ini, UB kini memiliki 225 profesor aktif yang tersebar di berbagai bidang akademik.
Mereka adalah Prof Iwan Permadi dari Fakultas Hukum (FH), Prof Suryadi dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Prof Yulia Nuraini dari Fakultas Pertanian (FP), Prof Siti Azizah dari Fakultas Peternakan (Fapet), Prof Wisnu Barlianto dari Fakultas Kedokteran (FK), Prof Yulvi Zakia dari Fakultas Teknik (FT), Prof Sandra Malin Sutan dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Prof Joni Kusnadi dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Prof Sony Sukmawan dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB).
Salah satu profesor yang dikukuhkan, Prof. Dr. Iwan Permadi dari Fakultas Hukum (FH). Ia merupakan profesor aktif ke-10 di FH dan ke-218 di UB. Dalam orasi ilmiahnya, ia memaparkan konsep ‘Smart Agraria’ sebagai solusi modernisasi sertifikat tanah berbasis teknologi informasi.
“Digitalisasi sertifikat tanah dapat menciptakan sistem yang lebih transparan, aman, dan efisien,” ungkap Prof. Iwan.
Ia juga menyoroti tantangan utama dari konsep ini, yaitu kesiapan infrastruktur dan literasi digital masyarakat. Hal tersebut menjadi kendala, terutama di daerah terpencil dengan akses internet yang terbatas.
Lebih lanjut, Prof Dr Siti Azizah dari Fakultas Peternakan (Fapet) yang dikukuhkan sebagai profesor bidang Pemberdayaan Masyarakat. Dan merupakan profesor aktif ke-21 di Fapet dan ke-221 di UB.
Dalam pidatonya, ia memaparkan model CRAVE untuk mengelola konflik di sektor peternakan Indonesia. Model CRAVE bertujuan mengurangi konflik antara peternak rentan dan pihak berkuasa melalui lima elemen utama.
Elemen tersebut mencakup pemetaan kerentanan, zona penerimaan, dan pengembangan kesadaran kritis. Model ini diharapkan dapat menciptakan stabilitas sosial dan kesejahteraan peternak dalam jangka panjang.
“CRAVE menekankan pentingnya pemberdayaan peternak untuk menciptakan perdamaian dan keadilan sosial,” ujar Prof. Siti Azizah.
Sementara dari Fakultas Kedokteran (FK), Prof Dr dr Wisnu Barlianto dikukuhkan sebagai profesor dalam bidang Ilmu Kesehatan Anak. Ia merupakan profesor aktif ke-7 di FK dan ke-224 di UB. Orasi ilmiahnya berjudul ‘ASMA CERMAT: Model Pencegahan Asma dengan Modulasi Imun untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak.’
Prof. Wisnu menjelaskan, model ASMA CERMAT menawarkan pendekatan holistik berbasis lingkungan, imun, dan nutrisi.
“Strategi ini mencakup edukasi keluarga, pengendalian faktor lingkungan, dan asupan nutrisi yang tepat. Ia juga menekankan pentingnya penelitian lanjutan untuk mengoptimalkan pencegahan asma pada anak,” pungkasnya.