Reportasemalang – Universitas Negeri Malang (UM) merayakan Dies Natalis ke-71 dengan menggelar turnamen golf bertajuk ‘Happy Golfing’ di Taman Dayu Golf Club and Resort, Sabtu (11/10/2025). Kegiatan ini diikuti oleh pimpinan perguruan tinggi negeri (PTN) dari berbagai wilayah Indonesia.
Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., menjelaskan, turnamen golf ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sarana berdiskusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
“Kampus di Indonesia perlu terus meningkatkan kualitasnya agar dapat setara dengan perguruan tinggi unggul di tingkat dunia. Dalam forum ini, kami membahas berbagai kesepakatan, mulai dari akreditasi program studi hingga akreditasi institusi,” ujar Hariyono.
Menurutnya, peningkatan mutu tidak hanya mencakup proses akademik, tetapi juga kualitas lulusan agar memiliki daya saing global.
“Kami berharap alumni perguruan tinggi, khususnya UM, tidak hanya memiliki kompetensi kerja di dalam negeri, tetapi juga mampu berkiprah di berbagai negara. Karena itu, kami mendorong penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan bahasa asing,” tambahnya.
Hariyono juga mengungkapkan bahwa UM kini memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Golf, yang menjadi wadah bagi mahasiswa yang memiliki minat di bidang olahraga tersebut. Melalui kegiatan golf, interaksi informal antarpejabat dan rektor PTN juga dinilai efektif untuk merumuskan program-program strategis ke depan.
“Golf menjadi salah satu sarana mempererat silaturahmi sekaligus memperdalam pembahasan program antarperguruan tinggi. Misalnya, mengenai sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru agar lebih berkualitas dan terjaga kerahasiaannya,” jelasnya.
Dalam turnamen tersebut, sekitar 49 perguruan tinggi negeri dari seluruh Indonesia turut berpartisipasi, mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Jawa.
Sementara itu, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT. yang juga hadir dalam kegiatan itu, menyebutkan bahwa momentum Dies Natalis UM sekaligus dimanfaatkan untuk melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) terkait model penjaminan mutu pendidikan tinggi.
“FGD ini diinisiasi oleh UM dan dihadiri oleh pihak kementerian serta sejumlah rektor. Kami berdiskusi tentang bagaimana menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi agar semakin baik dan merata di seluruh Indonesia,” ungkap Eduart.
Ia menambahkan, kegiatan seperti ini penting untuk menyamakan persepsi antarperguruan tinggi negeri yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Jumlah PTN di Indonesia mencapai 146, dari Sabang sampai Merauke, dengan karakteristik yang berbeda-beda. Melalui forum seperti ini, kita bisa memperkuat sinergi dan kerja sama dalam mewujudkan standar mutu pendidikan yang diharapkan,” tutupnya.
