Usung Eclipse Journey of Exito, PSTM UM Gelar Seni Pertunjukan XIV
Reportasemalang – Kota Malang, mengusung tema ‘Eclipse Journey of Exito’ Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik (PSTM), Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM) kembali mengadakan Pergelaran Seni Pertunjukan ke-XIV.
Bertempat di gedung Graha Cakrawala, gelaran ini dimeriahkan oleh pertunjukan seni tari dan musik dari enam daerah. Yang dibawakan mahasiswa Pendidikan Seni Tari dan Musik UM, Rabu (24/5/2023).
Pimpinan Produksi, Steven Hendra Wijayanto mengatakan, pergelaran seni pertunjukan ini rutin digelar setiap tahun dalam rangka ujian akhir semester.
“Tahun ini merupakan yang ke-14 digelar. Dan mengusung tema Eclipse Journey of Exito,” ujarnya.
Senada, Dosen manajemen produksi dan seni pertunjukan, Dra Endang Woro Suprihatin Dyah Pratamawati MPd menyampaikan, tahun ini pertama kali pergelangan seni pertunjukan diadakan live dengan penonton setelah pandemi.
“Karena kalau waktu pandemi kita publikasikan melalui youtube. Jadi beda penanganan dan pengelolaannya,” sebutnya.
Melalui gelaran ini menurut Woro, mahasiswa dapat belajar menjadi Event Organizer (EO). Mulai dari persiapan, pengorganisasian, pelaksanaan.
Dimana mereka harus menyusun perencanaan, apakah pelaksanaannya sudah sesuai dengan yang sudah direncanakan. Jika ada masalah apakah mereka bisa menangani dengan baik dan sesuai.
“Jadi selama satu semester mereka mempersiapkan bagaimana karya-karya yang dibuat oleh kakak tingkat mahasiswa angkatan tahun 2020 itu bisa di pergelaran di sini,” terangnya.
” Karena dalam acara ini yang menjadi EO adalah mahasiswa angkatan tahun 2021 yang tergabung dalam D’Semut singkatan dari Drama, Seni Musik dan Tari,” tandasnya.
Lebih lanjut Dosen mata kuliah penyajian seni pertunjukan, Tri Wahyuningtyas menjelaskan, secara koreografi mereka mengemas satu seni pertunjukan yang rangkaiannya bisa ke drama tari dan musik. Sehingga gabungan dari ketiga ini paling tidak mewakili keberadaan prodi pendidikan seni tari dan musik.
Dalam koreografi penyajian seni pertunjukan ini, dikemas sebagai satu sajian tari nusantara. Sehingga ada 6 daerah yang akan mewakili pertunjukan ini.
“Yakni Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan dan Indonesia Timur. Setiap penampilan 10-15 menit,” jelasnya.
Menurut Woro, ini adalah bagian dari suatu kolaborasi yang nantinya sebenarnya mereka itu tidak hanya berdiri pada satu bidang saja. tapi bagaimana mereka itu secara sirnergi antara mahasiswa tari, mahasiswa musik bisa berkolaborasi dalam sebuah penciptaan karya.
“Intinya mereka berkolaborasi untuk menghasilkan sebuah karya,” ucapnya.
Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Malang, Dr Heny Kusdiyanti, SPd MM, mengapresiasi Pergelaran Seni Pertunjukan ke-XIV. Menurutnya, inilah awal mahasiswa bisa berkiprah kembali menunjukkan karya terbaiknya setelah masa pandemi.
Tujuannya memberikan ruang dalam berkarya untuk mahasiswa menyajikan sebuah karya seni pertunjukan berupa pagelar.
“Sekaligus bisa memberikan pengalaman kepada mahasiswa menjadi EO yang mengelola sebuah seni pertunjukan,” tuturnya.
“Untuk itu bagi mahasiswa teruslah berkarya karena karya anda akan diakui oleh dunia suatu saat nanti. Dan kami selalu bangga dengan Fakultas Sastra yang penuh dengan karya,” pungkasnya.