Songsong Generasi Emas, Ratusan Dekan Teknik Hadiri Rakernas FDTI di FT UB
Reportasemalang – Dekan Teknik dari ratusan perguruan tinggi se-Indonesia menghadiri Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI) di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB). Rakernas FDTI dibuka langsung Wakil Rektor III UB, Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H. di Auditorium Prof Ir Suryono FT UB, Minggu (3/3/2024).
Ketua pelaksana Rakernas sekaligus Dekan FT UB, Prof. Ir. Hadi Suyono, S.T., MT., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., menjelaskan bahwa acara ini dihadiri sebanyak 122 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia dengan total peserta 160 orang.
“Dengan berkumpulnya kita di FDTI maka tampak equality atau kesetaraan. Kita semua punya tanggung jawab sama untuk saling membangun bangsa dan berkewajiban mencerdaskan anak bangsa,” tuturnya.
Dijelaskan Prof Hadi, rangkaian acara dimulai dengan pembukaan Rakernas pada 2 Maret 2024. Dilanjutkan dengan acara formal berupa pemberian materi dari narasumber BAN-PT, Lamteknik, dan direktur sumber daya Kemendikbud Ristek selama dua hari.
“Ada juga kegiatan untuk penguatan kolaborasi dalam bentuk Penandatangan Kerja Sama (PKS) kita memfasilitasi sebanyak 260 PKS. Kita bicara opportunity apa yang bisa dilakukan antara para institusi,” jelas Prof Hadi.
Lebih lanjut Ketua FDTI, Prof. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., memandang bahwa forum ini sangat penting untuk membantu generasi muda agar dapat menyongsong generasi emas. Terlebih dalam bonus demografi yang akan terjadi 2035 sampai 2040, pada masa tersebut jumlah usia produktif akan memasuki masa studi di perguruan tinggi.
“Kita perlu menyiapkan generasi muda. Kita di bidang Teknik harus ingat bahwa setiap perubahan alat aktivitas kerja manusia akan membawa perubahan luar biasa. Teknologi informasi misalnya, telah mengubah banyak hal, cara bekerja, cara komunikasi maupun, cara bisnis,” ungkap Prof Selo.
Karena itu ia mengajak kepada seluruh dekan teknik yang hadir agar bisa menciptakan teknologi sumber daya manusia unggul. Jika belajar dari negara lain maka dapat terlihat negara yang berteknologi maju mempunyai penduduk dengan tingkat pendidikan tinggi.
“Di sisi lain jumlah insinyur profesional kita sedikit. Padahal insinyur inilah yang akan menbangun bangsa bidang infrastruktur, kita punya tanggung jawab besar membawa kemajuan bangsa. Kita punya kesempatan, berada di posisi dekan, untuk menggerakan sumber daya di fakultas agar bergerak ke sana,” harapnya.
Sementara itu Sekjen FDTI, Dr. Ir. Muhammad Burhannudinnur, M.Sc., IPU., Asean Eng., menerangkan bahwa dengan adanya forum ini berusaha saling sharing untuk membantu yang kurang. FDTI sebagai wadah untuk saling mendukung fakultas teknik dari setiap perguruan tinggi di Indonesia.
“Fakultas Teknik di Indonesia harus mempunyai standar pendidikan yang sama dan merata. Di sini para Dekan saling komunikasi dengan enak sehingga nanti saat menjalin kerjasama bisa bergulir dengan lebih cair,” ujar Burhannudinnur.
Menurutnya, FDTI hadir untuk memangkas rasa minder yang timbul antarperguruan tinggi di seluruh Indonesia.
“Di sini ada Fakultas Teknik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta, kecil maupun yang besar. Kita semua semeja untuk saling support, tujuan forum ini memang untuk mengikis rasa minder dan menciptakan sebuah kesetaraan,” pungkasnya.