Pasangan Suami Istri Ini Raih Gelar Profesor Bersamaan di Universitas Brawijaya
Reportasemalang – Kota Malang, Universitas Brawijaya (UB) terus menambah jumlah Profesor. Dengan mengukuhkan empat Profesor sekaligus.
Mereka adalah Prof Dr Eng Mega Nur Sasongko ST MT dari Fakultas Teknik; Prof Dr Eng Widya Wijayanti ST MT dari Fakultas Teknik; Prof Dr Hamidah Nayati Utami, SSos MSi dari Fakultas Ilmu Administrasi dan Prof Dr Ir Mohammad Mahmudi MS dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FKIP). Sehingga total saat ini UB memiliki 303 Profesor.
Uniknya, dalam pengukuhan Profesor yang digelar di gedung Samanta Krida (19-20/11/2022) ini, dua diantaranya merupakan pasangan suami istri, yakni Prof Dr Eng Mega Nur Sasongko ST MT dan Prof Dr Eng Widya Wijayanti ST MT. Dimana keduanya berasal dari Fakultas yang sama, Fakultas Teknik.
Diceritakan Prof Widya, menjadi profesor bersamaan, bukan menjadi sebuah hal yang direncanakan. Bahkan, awalnya sang suami sama sekali tidak berencana untuk sampai meraih gelar Profesor.
Berbeda halnya dengan dirinya yang memang memiliki target menjadi seorang Profesor.
Pengajuan Profesor, dijelaskan Prof Widya dilakukan pada Juni tahun sebelumnya dan surat keputusan terbit pada April 2022. Sedangkan sang suami, pengajuan dilakukan pada bulan Oktober dan surat keputusan juga terbit pada April 2022.
“Sebenarnya saya malah nggak ingin jadi Guru besar,” kata Prof Mega. yang kemudian ditimpali Prof Widya. “Saya ngajukan dulu, baru kemudian dia (suami) mengajukan, papernya sudah lengkap mau apalagi, akhirnya sedikit saya paksa juga,” katanya.
Dalam prosesnya, penelitian dilakukan masing-masing dengan tema tersendiri. Sementara dalam kegiatan seminar dan lainnya pihaknya saling berkolaborasi.
“Kami selalu diskusi, teman diskusi sampai penelitian juga diskusi. Apalagi, bidangnya hampir sama, konservasi energi. Tapi kalau produksi paper kami kerja sendiri, kami profesional,” akunya.
Lebih lanjut disampaikan Prof Widya, sama-sama menjadi Profesor, ketika dirumah, manajemen waktu tetap dilakukan, meskipun terkadang harus saling bergantian dalam melakukan pekerjaan rumah.
“Kalau saya si bisa bagi waktu, tapi kalau dia ini (Prof Widya) kadang dirumah masih kerja saja,” ujar Prof Mega sembari tertawa didampingi sang istri.
Sama-sama menjadi guru besar, tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri. Namun, terkadang ada sedikit canggung terhadap rekan lainnya. Sebab, suami istri sama-sama menjadi Guru Besar.
“Kadang-kadang senang, tapi juga nggak enak, karena teman-teman kan juga ada yang mengajukan guru besar juga tapi kok saya berdua, tapi kan semua takdir Allah. Tapi kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik,” ungkap pasangan yang mempunyai tiga anak ini. (Agus N)