ICMI Gelar Seminar Nasional di UB, Bahas Optimalisasi Pengelolaan Zakat dan Wakaf
Reportasemalang – Universitas Brawijaya (UB) menjadi tuan rumah Seminar Nasional dan Pelatihan dengan tema “Optimalisasi Pengelolaan Zakat dan Wakaf Berbasis Digital untuk Pemberdayaan Ekonomi”. Yang digelar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), selama dua hari (25-26/3/2024).
Rektor UB, Prof Widodo menyampaikan, hari ini UB ditunjuk sebagai host dalam seminar nasional yang diselenggarakan ICMI. Yang dihadiri langsung Ketua Umum ICMI Prof Arif Satria.
“Sesuai tema yang diangkat, hari ini akan banyak diskusi tentang zakat dan wakaf dan pemberdayaan umat Islam di Indonesia,” jelas Prof Widodo di Auditorium Algoritma Filkom UB, Senin (25/3/2024).
Lebih lanjut, Ketua Umum ICMI Prof Arif Satria menyampaikan, ICMI terus berusaha menjadi sumber inspirasi untuk pembangunan bangsa ke depan. Namun inspirasi ini harus ditindaklanjuti dengan transformasi.
Sehingga ICMI berusaha untuk aksi riset melalui pusat inkubasi bisnis usaha kecil (pinbuk) yang sudah membina Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) maupun UMKM. Karena ICMI ingin menyentuh sektor riil.
“Kita membangun tradisi intelektual untuk bangsa. Yakni intelektual sebagai sebuah kepedulian. Dimana kemampuan pengetahun kita diiringi dengan jiwa yang kita arahkan untuk mengabdi, itu yang harus digarap oleh ICMI,” tuturnya.
Salah satu di dalamnya adalah bagaimana memanfaatkan institusi zakat, wakaf untuk bisa menjadi salah satu pilar bagi pengentasan kemiskinan, penanggulangan ketimpangan sekaligua juga untuk menggerakkan ekonomi.
Semoga dengan adanya era digital ini semakin mempercepat satu proses peningkatan kuantitas dan kualitas orang berinfak. Sekaligus semakin memperluas partisipasi masyarakat untuk bisa langsung terlibat.
“Karena kalau kita lihat potensi zakat itu luar biasa menyampai 327 triliun. kemudian potensi wakaf itu lebih dari 2 ribu triliun itu luar biasa besar. Artinya potensi yang kita miliki ini mestinya bisa menjadi kemajuan ekonomi Indonesia,” ungkapnya.
“Jadi dengan mengelola zakat dan mengelola wakaf yang potensinya sangat besar itulah yang harus segera kita wujudkan,” tandas Prof Arif Satria.
Sementara itu, Pinbuk ICMI, Asli Chan Burhan mengatakan, dalam seminar nasional ini, dihadirkan para pembicara dari berbagai pihak, mulai dari kementerian Agama, Baziz, BWI dan juga dari para praktisi.
“Hari ini kita sudah masuk pada era digital. Sehingga kita barus bisa mensupport para lembaga zakat seperti Masjid, Yayasan dan yang lainnya. Mulai dari digitalisasi operasional dan juga digitalisasi layanan. Termasuk juga digitalisasi monitoring dan pengawasan,” ungkapnya.
“Dengan demikian kita harapkan itu bisa bertumbuh dan akan memberikan kemaslahatan yang lebih besar kepada masyarakat,” pungkasnya.