Hadiri Wisuda di UMM, Wamen Raja Juli Sebut Etos Kerja dan Belajar Merupakan Kunci Sukses
Reportasemalang – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia (Wamen ATR RI), Raja Juli Antoni PhD wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (3/9/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Raja Juli mendorong seluruh wisudawan harus memiliki etos kerja tinggi dari kebanyakan orang, berkeinginan kuat untuk terus belajar baik formal maupun non formal merupakan kunci sukses.
Sebab dengan keilmuan akan mengangkat derajat seseorang, selain memiliki social communicator dan soft skill yang baik akan berpengaruh pada diri sendiri maupun orang lain.
“UMM merupakan kampus legendaris yang seringkali masuk dalam perangkingan universitas terbaik. Tidak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional. Bahkan UMM ibaratnya Universitas Magang Menteri, karena beberapa rektor dan mahasiswanya jadi menteri, minimal staf ahli menteri,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini masih banyak masyarakat yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan, baik struktural maupun kultural. Hal ini menjadi bahan pembelaan bagi mereka yang malas untuk berubah dan tidak ada rasa untuk meningkatkan kualitas hidup.
“Biasanya pada beberapa kelompok tertentu karena kemalasan yang tak berubah. Namun tidak semua orang-orang yang dilahirkan dari keluarga miskin seperti itu. Beberapa di antara mereka mampu bertranformasi untuk memperbaiki diri dan berhak menjadi sukses,” ucapnya.
Ada keterkaitan antara kemalasan dan kebodohan, serta ketekunan dan kesuksesan. Dirinya percaya, ilmu pengetahuan dapat meningkatkan derajat seseorang, hal itu telah dibuktikanya sendiri. Sehingga kesimpulannya, faktor pembedanya yakni etos kerja, keinginan untuk selalu belajar, punya skill komunikasi yang baik, dan menjaga integritas.
“Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan. Saya selalu mengingat ucapan Alm. Malik Fadjar yang dulu merupakan Rektor UMM, mengatakan, agar kita harus terus mencintai ilmu pengetahuan dan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ungkap Sekjen Partai Solidaritas Indonesia ini.
Kepada seluruh wisudawan, Raja Juli berpesan, agar bisa mengambil nilai dari segala tugas yang diberikan oleh pimpinan. Hal itu menjadi salah satu bentuk kepercayaan yang harus dilaksanakan dengan maksimal. Serta sebagai wadah yang dapat digunakan untuk meningkatkan keahlian.
“Tidak semua memiliki kesempatan, dan kesempatan itu datang dari segala penjuru termasuk tugas yang diberikan dalam dunia pekerjaan. Jangan sampai menganggap itu suatu yang memberatkan,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM, Prof Dr Fauzan MPd menyampaikan, agar membiasakan berpikir positif baik kepada diri sendiri maupun sekitar. Ciri orang berpikir positif, adalah mengejar manfaat dan bermakna bagi diri sendiri dan orang lain.
“Tirulah ilmu pemulung, barang bekas jadi bermanfaat. Belajarlah dan optimalkan dimensi positif dengan terus belajar berpikir positif, ketika berpikir negatif maka segera alihkan menjadi positif. Dan hilangkan tradisi kebiasaan mengeluh, karena apapun yang dilakukan caranya positif, maka hasilnya akan positif,” tegas mantan Rektor UMM dua periode ini.
Senada, Rektor UMM, Prof Dr Nazaruddin Malik MSi menerangkan, terkait tempaan dan bekal yang sudah diperoleh selama berkuliah di UMM. Menurutnya, semua proses itu tidak lain untuk membentuk para wisudawan menjadi seorang pemimpin masa depan.
“Student Today Leader Tomorrow menjadi tagline UMM yang selalu digaungkan oleh founding father kita. Hal itu harus terus kita hayati bersama. Saat kuliah kalian menjadi student dan saat lulus harus menjadi seorang leader,” pungkasnya.