Gandeng Sejumlah Pihak, BPF Tingkatkan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi
Reportasemalang – Dalam upaya mewujudkan masyarakat sadar Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), PT. Bestprofit Futures (BPF) menggelar talkshow bertajuk ‘Perkuat Ekosistem dan Keamanan Transaksi dalam Perdagangan Berjangka Komoditi’. Berkolaborasi dengan Bappebti, Aspebtindo, Pemkot Malang, PT BBJ, PT Kliring Berjangka Indonesia, Universitas Brawijaya dan STIE Malang Kucecwara.
Pimpinan Cabang BPF Malang, Andri menjelaskan, kegiatan ini untuk menumbuhkan masyarakat sadar Perdagangan Berjangka Komoditi .
“Sekaligus wujud partisipasi BPF Malang dalam bulan Literasi PBK yang digagas oleh Bappebti, dan Aspebtindo,” ujarnya di Santika Hotel, Senin (3/4/2023).
Disampaikan Andri, pada 2023 ini BPF berharap minat transaksi perdagangan berjangka komoditi terus meningkat positif. Yang mana pada tahun-tahun sebelumnya seperti di tahun 2022, 2021, 2020 terjadi covid, sehingga volume dan pertumbuhan nasabah baru meningkatkan cukup positif dan pesat.
Karena itu pengetahuan keamanan transaksi dalam perdagangan berjangka komoditi ini perlu ditingkatkan melalui edukasi dan sosialisasi secara online maupun offline. Yaitu menggunakan media teknologi dan bertemu secara langsung.
“Dan dalam hal ini kita menerapkan tiga prinsip yaitu tiga “T”, Terlindungi, Transparan dan Terpercaya,” ungkapnya.
Selain meningkatkan volume transaksi perdagangan berjangka komoditi, BPF juga meningkatkan kepatuhan penerima nasabah dan aktif melakukan edukasi, sosialisasi, pengetahuan, keamanan transaksi perdagangan berjangka komoditi.
“Agar memberikan manfaat bagi para nasabah dalam transaksi perdagangan berjangka komoditi,” tandasnya.
Lebih lanjut, Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko mengatakan, dengan hadirnya bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi. Diharapkan edukasi tentang Perdagangan Berjangka Komoditi bisa lebih dalam dan menyeluruh ke seluruh lapisan masyarakat.
“Terutama terkait dengan peraturan dan pengetahuan yang selama ini luput dari perhatian para pelaku industri maupun investor,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Aspebtindo, Udi Margo Utomo menyatakan dukungannya terhadap upaya Bappebti dan Kementerian Perdagangan RI untuk mendorong tingkat literasi Perdagangan Berjangka Komoditi di masyarakat.
“Kami berharap bahwa bulan literasi Perdagangan Berjangka Komoditi bisa menjadi landasan bagi teman-teman pialang berjangka untuk membuat program-program edukasi dan literasi yang konsisten dan menarik lagi ke depannya,” tandasnya.
Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang juga mengatakan, bahwa edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi di industri sebenarnya sudah berjalan namun hanya berjalan sendiri-sendiri. Dengan adanya bulan literasi Perdagangan Berjangka Komoditi diharapkan semua pelaku memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang sama untuk berkomitmen menciptakan industri Perdagangan Berjangka Komoditi yang lebih sehat dan maju.
“Terutama, memberi perlawanan bersama terhadap praktik-praktik ilegal trading di berbagai sisi,” tuturnya.
Sementara itu Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Budi Susanto turut mengatakan, pertumbuhan investor di Perdagangan Berjangka Komoditi terus meningkat setiap tahun.
“Hanya saja, edukasi yang mereka terima belum matang sehingga banyak investor yang melihat hanya dari potensi keuntungan saja tanpa melihat dari sisi risiko dan legalitas yang menjadi dasar keamanan bertransaksi. (Agus N)