FTP UB Gelar ICGAB ke-8, Bahas Teknologi Agroindustri Cerdas dan Berkelanjutan
Reportasemalang – Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) menggelar The 8th International Conference of Green Agro-industry and Bioeconomy (ICGAB). Bertempat di Gedung Auditorium Universitas Brawijaya, Kamis (3/10/2024).
ICGAB ke-8 ini mengusung tema “Menavigasi masa depan global dengan teknologi agroindustri cerdas dan berkelanjutan.”
Dekan FTP UB, Prof. Yusuf Hendrawan STP. MApp LifeSc mengatakan, ICGAB sudah kali ke-8 digelar dengan skala internasional. Ada sekitar 10-11 Universitas di luar negeri, baik skala Asia Tenggara dan Asia.
“Saat ini FTP UB memiliki Center of Excellence (CoE) yang fokus pada Bio-economy, pengembangan pertanian maupun pangan. Dan semua universitas yang tergabung juga memiliki konsentrasi yang sama pada Artificial Inteligent (AI),” ujar Prof Yusuf.
ICGAB ke-8 kali ini menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya Prof Ts Dr Effendi Bin Mohamad (UTeM-Melaka, Malaysia), Prof Agustin Krisna Wardani (Universitas Brawijaya, Indonesi), Prof Hirokazu Fukuda (Osaka Metropolitan University, Japan), Prof Jyh Jian Chen (NPUST, Taiwan), Amorn Owatworakit PhD (Mae Fah Luang University, Thailand)
Menurut Prof Yufuf, melalui ICGAB 2024, kebermanfaatan dari hasil CoE maupun riset dosen dan mahasiswa dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Terlebih pemeringkatan universitas kini bukan lagi dilihat dari publikasi karya ilmiah saja. Namun juga sinergisitas antara dosen dan mahasiswa antar perguruan tinggi antar negara,” terangnya.
Berbagai hasil penelitian CoE telah diaplikasikan dan memberikan dampak langsung ke masyarakat. Terbaru, melalui Mahasiswa Membangun Desa (MMD), dimana konsepnya satu desa satu karya inovasi.
“Konsep MMD FTP UB itu jadi pilot project UB yang dibawa ke nasional. Bahkan bisa dibawa go internasional melalui acara semacam ICGAB ini,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor UB bidang Akademik Prof Dr Ir Imam Santoso MP mengapresiasi, forum ICGAB ke-8 yang dilakukan Fkegiatan tersebut. Menurutnya konferensi ilmiah memberikan dampak besar bagi peningkatan kerjasama global.
“Ini sebagai wujud dan upaya UB menjadi World Class University secara utuh, dimana peserta dan keynotes speaker dari luar negeri, termasuk dari UB dan perguruan tinggi dalam negeri. Sehingga bisa terjalin kolaborasi positif dalam bidang teknologi agroindustri cerdas memanfaatkan AI dan berkelanjutan.” jelas Prof Imam.
Disebutkannya, UB telah mengalokasikan dana riset cukup besar untuk menghasilkan inovasi baru.di bidang ketahanan pangan. Tak hanya funding untuk riset di kalangan UB sendiri. Namun juga menyediakan funding dana untuk kolaborasi dosen dan mahasiswa dengan universitas luar negeri.
“Saat ini UB menyiapkan program mengirim dosen dan mahasiswa ke universitas luar negeri, untuk riset dan teknologi agroindustri berbasis AI,” pungkasnya.