Dosen dan Mahasiswa KKN FP UB Gelar Bimbingan Teknis Pertanian Perkotaan dan Pertamanan di Desa Sumbersekar

Jumat, Juli 19, 2024 Oleh: Agus Nur
Pelatihan
Dosen dan Mahasiswa KKN FP UB bersama Ibu-ibu PKK Desa Sumbersekar. (Foto: Ist)

Reportasemalang – Mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB) mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan program kerja bimbingan teknis “Pertanian Perkotaan dan Pertamanan” bagi warga Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jumat (19/7/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola lahan sempit di perkotaan untuk kegiatan pertanian dan pertamanan.

Dr. Euis Elih Nurlaelih, S.P., M.Si. dan Dr. Izmi Yulianah, S.P., M.Si selaku dosen Fakultas Pertanian sekaligus sebagai dosen pembimbing KKN menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan terbatas di wilayah perkotaan.

“Kami berharap melalui bimbingan teknis ini, warga dapat mengembangkan kemampuan bertani dan berkebun di lahan-lahan sempit, bahkan di pekarangan rumah,” ujarnya.

Penyerahan bantuan pupuk kompos, polybag dan nutrisi tanaman. (Foto: Ist)

Bimbingan teknis yang berlangsung selama satu hari ini mencakup berbagai materi. Diantaranya definisi urban farming atau pertanian perkotaan, teknik budidaya tanaman tanpa tanah, penjelasan singkat budidaya tanaman, penataan dan perawatan tanaman, serta praktik pembuatan hidroponik.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan kepada Ketua PKK Desa Sumbersekar berupa kompos dan polybag serta nutrisi tanaman atau pupuk.

Sementara itu, Ketua PKK Desa Sumbersekar, Wijiningsih, S.E., M.M., menekankan pentingnya pertanian perkotaan dan pertamanan.

“Ilmu yang diberikan kepada kami sangat bermanfaat dan bisa diterapkan dalam membuat taman di desa kami,” ujarnya.

Peserta Bimbingan Teknis, Fanda Livia Dewi, mengungkapkan antusiasmenya terhadap program ini.

“Saya belajar banyak hal baru yang bisa diterapkan di rumah. Ini sangat bermanfaat, terutama untuk menghasilkan sayuran organik untuk keluarga,” katanya.

Pemerintah Desa Sumbersekar berencana untuk melanjutkan program ini dengan pendampingan berkala kepada warga dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan pertanian perkotaan dan menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan produktif.

, ,