Diminati, Program PMM Melonjak, IKIP Budi Utomo Duduki Ranking Nasional Tertinggi
Reportasemalang – Kota Malang, Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) tahun ini melonjak peminatnya. Luar biasa IKIP Budi Utomo (IBU) Malang paling banyak dipilih oleh mahasiswa luar pulau. Hingga menjadi Perguruan Tinggi swasta yang menjadi pilihan utama secara Nasional.
Melalui Kepala Pusat Pengelolaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (P2MBKM) IBU, Dr Riyanto MPd., Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, Assoc Prof Dr H Nurcholis Sunuyeko menyatakan, animo peminat program PMM sangat tinggi, Terbukti baru dibuka dua minggu pendaftarnya telah mencapai 452 mahasiswa dari target kuota 600 mahasiswa.
“Kampus ini mendapat kuota terbanyak kedua, sedangkan dalam kategori PTS, IKIP Budi Utomo menduduki ranking tertinggi nasional,, jadi kami sangat yakin target akan terlampaui,” ungkap Riyanto bangga.
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman.
Seleksinya langsung ditangani Kementrian Pendidikan. Diikuti 87 Perguruan Tinggi seluruh Indonesia. Sedangkan IKIP Budi Utomo tahun ini mendapat jatah kuota 600 mahasiswa.
“Tahun kemarin Kementrian telah memonitor dan mengevaluasi program PMM di IKIP BUdi Utomo. Dengan hasil yang memuaskan. kampus ini pun kemudian diberi kuota tambahan. Dimana sebelumnya, kampus ini hanya mendapat 255 mahasiswa,” ungkapnya, Jum’at(14/4/23).
Berbagai layanan fasilitas telah dipersiapkan kampus ini. Diantaranya dengan menyediakan asrama di sekitar kampus C, jalan Citandui, yang menampung 100 mahasiswa.
“IBU sangat memperhatikan jalannya perkonomian warga sekitar kampus. Makanya untuk Pengadaan tempat tingga mahasiswa kami bekerjasama dengan dengan warga sekitar yang memiliki kos-kosan. Selain itu juga untuk menghidupkan UMKM,” tukasnya
“Bahkan warga sekitar kampus sudah tak sabar menyukseskan program ini. Banyak yang menanyakan kapan dimulainya program PMM ini,” ujar Riyanto.
Dalam pelaksanaan program PMM, IKIP Budi Utomo senantisa mengacu pada Program Module Nusantara. Dimana realisasinya wajib meliputi kontribusi sosial, kebhinekaan, dan analisa karakteristik budaya masyarakat setempat.
IBU sendiri memiliki program tujuan pilihan seperti kunjungan ke suku Tengger di Bromo. Sedangkan untuik kontribusi sosial kampus ini menyasar desa Pujiharjo, dan Desaku Menanti di Buring Malang.
Hal diatas merupakan program unggulan yang dilaksanakan IKIP Budi Utomo, yang puncaknya menggelar menanam seribu pohon.
Program menarik ini tentunya yang mendongkrak peminat program PMM di kampus ini sehingga pendaftarnya melonjak tajam. Dengan mengusung perkuliahan Hapyy mahasiswa diajak menimba ilmu sembari bersuka cita.
Dalam tiap pelaksanaan, IKIP Budi Utomo juga melibatkan praktisi untuk mengajar mahasiswa program PMM. Dengan tujuan untuk mentrasfer ilmu dan pengalaman orang-orang sukses di dunia bisnis.
Rencananya tahun ini bakal melibatkan 55 praktisi nasional yang banyak berkecimpung dalam bidang pendidikan dan kesehatan. (Djoko W)