Diikuti Puluhan Ribu Peserta, UM Gelar UTBK-SNBT

Senin, Mei 8, 2023 Oleh: Achmad Faiz
Reportasemalang
Rektor UM meninjau pelaksanaan UTBK-SNBT. (Foto: Agus N/reportasemalang)

ReportasemalangKota Malang, Universitas Negeri Malang (UM) menggelar Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasar Tes (UTBK-SNBT), Senin (8/5/2023). Dengan diikuti puluhan ribu peserta yang berasal dari berbagai daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. beserta jajaran turut memantau langsung jalannya ujian. Menurutnya, pelaksanaan tes UTBK-SNBT di hari pertama berjalan lancar tanpa halangan berarti.

“Kami harap peserta bisa mengerjakan tes itu hingga lulus. UM ingin bisa melakukan seleksi dengan maksimal. Karena kalau kami memperoleh mahasiswa berkualitas, tentunya potensi untuk mengembangkan keilmuan akan lebih baik,” tuturnya.

Reportasemalang
Rektor UM. (Foto: Agus N/reportasemalang)

“Kami benar-benar ingin mencari mahasiswa yang qualified. Apalagi dengan 29 ribu peminat UM yang ada ini nanti yang diterima sekitar 2.400 mahasiswa,” tandasnya.

Lebih lanjut disampaikan Prof Hariyono, bagi peserta yang terlambat sebelum batas yang ditentukan masih bisa mengikuti tes. Namun jika melebihi batas, maka peserta tidak diperkenankan ikut tes.

“Toleransi keterlambatan sampai pelaksanaan simulasi. Kalau simulasi sudah dilakukan, maka peserta tidak bisa ikut. Karena bisa menggangu yang lain,” ujarnya.

Terkait fasilitas UTBK-SNBT di UM, menurut Prof Hariyono sudah cukup memadai. Karena itu, tahun ini UM menggelar UTBK tanpa melibatkan fasilitas kampus lain seperti tahun sebelumnya.

Termasuk dalam antisipasi kecurangan, UM telah membekali para pengawas dengan pengetahuan soal pola-pola kecurangan.

“Jadi petugas teknis dan pengawas sudah kami bekali pola pola atau kecenderungan kecurangan atau joki. Itu sudah kami sampaikan minggu lalu sehingga potensi kecurangan diawasi dengan ketat,” terangnya.

Bahkan menurutnya, pengawas juga akan mencatat setiap gerak gerik peserta. Selain itu pihaknya juga menyiapkan pantauan melalui CCTV tiap ruangan untuk mengantisipasi adanya kecurangan yang bisa merugikan peserta lain.

“Sehingga kemungkinan peserta menggunakan joki atau kecurangan bisa kami antisipasi,” pungkasnya. (Agus N)